Tautan-tautan Akses

Amazon: Hampir 20.000 Karyawan Positif Covid-19


Lebih dari 19.800 karyawan Amazon yang bekerja di garis depan di AS terkonfirmasi positif virus corona tahun ini, demikian diumumkan perusahaan itu hari Kamis (1/10). (Foto: ilustrasi).
Lebih dari 19.800 karyawan Amazon yang bekerja di garis depan di AS terkonfirmasi positif virus corona tahun ini, demikian diumumkan perusahaan itu hari Kamis (1/10). (Foto: ilustrasi).

Laporan Johns Hopkins University menyebutkan kasus COVID-19 di seluruh dunia mencapai lebih dari 34 juta dan lebih dari 1 juta kematian akibat penyakit itu.

Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan bahwa ia dan istrinya, Melania, terkonfirmasi positif terjangkit virus corona, Jumat (2/10). Belum jelas benar apakah mereka mengalami gejala apapun yang biasanya terkait dengan COVID-19. Presiden berusia 74 tahun itu dianggap dalam kategori berisiko lebih tinggi terjangkit COVID-19 karena faktor usia dan berat badannya.

Patuh pada protokol karantina akan menghalanginya bepergian selama dua pekan, periode yang akan berakhir pada jadwal debat berikutnya dengan pesaingnya dari partai Demokrat, Joe Biden, pada 15 Oktober.

Trump dan istrinya termasuk di antara lebih dari 7,2 juta orang di AS yang terjangkit virus corona. COVID-19 telah menewaskan lebih dari 200 ribu orang di AS.

Ada lebih dari 34 juta kasus COVID-19 di seluruh dunia dan lebih dari 1 juta kematian akibat penyakit itu, sebut Johns Hopkins University.

Di seberang Atlantik, First Minister atau kepala pemerintahan Skotlandia telah meminta seorang anggota parlemen untuk mundur setelah ia gagal melakukan karantina. Nicola Sturgeon menyatakan anggota parlemen itu, Margaret Ferrier, mengungkapkan ia bepergian setelah terkonfirmasi positif terjangkit COVID-19 dan mengalami gejala-gejala tertular penyakit itu. “Saya berharap ia akan melakukan hal yang benar,” kata Sturgeon.

Belasan Ribu Karyawan Amazon Tertular COVID-19

Lebih dari 19.800 karyawan Amazon yang bekerja di garis depan di AS terkonfirmasi positif virus corona tahun ini, demikian diumumkan perusahaan itu hari Kamis (1/10). Jumlah tersebut merupakan 1,44 persen dari seluruh karyawan Amazon.

Respons perusahaan ritel online terbesar di dunia itu terhadap pandemi virus corona telah dikritik oleh sebagian stafnya, para pejabat dan serikat pekerja, yang menyatakan Amazon membuat para karyawannya berisiko tertular sewaktu tetap membuka gudang-gudangnya semasa pandemi.

Namun, Amazon menyatakan tingkat infeksi karyawannya 42 persen lebih rendah daripada perkiraan, mengingat penyebaran virus di tengah masyarakat umum.

Sebuah truk pengiriman Amazon diparkir di luar pusat logistik Amazon di Lauwin-Planque, Perancis utara, 16 April 2020. (Foto: dok).
Sebuah truk pengiriman Amazon diparkir di luar pusat logistik Amazon di Lauwin-Planque, Perancis utara, 16 April 2020. (Foto: dok).

Perusahaan ini tetap membuka fasilitasnya karena permintaan yang meroket dari konsumen yang tinggal di rumah semasa PSBB akibat pandemi. Amazon menambahkan pemeriksaan suhu tubuh, perangkat lunak untuk menjaga jarak dan prosedur keselamatan lain bagi para pekerjanya.

Menurut Amazon, dari 1,372 juta karyawan garis depan Amazon dan Whole Food Market, 19.816 terkonfirmasi positif terjangkit virus corona atau diduga mengidap COVID-19 antara 1 Maret dan 19 September.

Akan tetapi, apabila tingkat infeksi di Amazon sama dengan tingkat penularan pada masyarakat umum, 33.952 karyawannya akan tertular virus tersebut, jika Memperhitungkan faktor usia dan geografi karyawan, sebut Amazon.

2 Maskapai AS Mulai PHK Massal

Sementara itu, dua maskapai AS yang termasuk di antara yang terbesar di dunia, American dan United, mulai mem-PHK total 32 ribu karyawan hari Kamis, karena kurangnya dana darurat lagi dari pemerintah federal. Industri penerbangan AS menerima 25 miliar dolar untuk mensubsidi gaji pada bulan Maret, pada hari-hari awal pandemi, sewaktu perjalanan dalam dan luar negeri terhenti.

American Airlines mulai merumahkan karyawannya akibat menurunnya jumlah penerbangan di tengah pandemi Covid-19. (Foto: ilustrasi).
American Airlines mulai merumahkan karyawannya akibat menurunnya jumlah penerbangan di tengah pandemi Covid-19. (Foto: ilustrasi).

Langkah American dan United itu berlangsung pada pekan yang sama ketika perusahaan hiburan raksasa Disney mengumumkan akan memecat 28 ribu karyawan, mayoritasnya bekerja di taman-taman hiburannya di Florida dan California.

Masih terkait dengan masalah itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) Rabu mengumumkan perpanjangan larangan pelayaran kapal pesiar yang dimulai pada Maret lalu hingga 31 Oktober mendatang. CDC menyatakan antara 1 Maret dan 29 September, terdapat 3.689 kasus COVID-19 di kapal pesiar yang berlayar di perairan AS, 41 di antaranya meninggal dunia.

Berbagai media berita menyatakan pemerintahan Trump menolak rekomendasi Direktur CDC Robert Redfield untuk memperpanjang larangan itu hingga Februari mendatang. [em/ft, ab/uh]

XS
SM
MD
LG