Tautan-tautan Akses

Pakar di Silicon Valley Bantu Kembangkan Startup di Negara Lain


Masa kecil Ravindra Sunku, 52 tahun, dihabiskan di Hyderabad, India, di mana ia bisa melihat dan mencium bau minyak tanah dan kayu yang terbakar yang digunakan tetangganya untuk memasak.

Ia teringat orang-orang yang ia kenal mungkin terkena kanker paru-paru akibat menghirup udara yang tidak sehat ketika memasak.

Sunku yang kini seorang tech executive di Silicon Valley baru-baru ini menggunakan keahliannya untuk membantu sebuah organisasi di Kenya membuat kompor ramah lingkungan yang bisa membantu menyelamatkan hidup orang dan mengurangi penggundulan hutan.

"Saya besar di India. Saya pernah menyaksikan susahnya hidup," ujarnya. "Kompor ini bisa menyelamatkan nyawa seseorang dari masa kecil saya."

Sunku menjadi relawan di RippleWorks, sebuah program mentoring di Silicon Valley yang menghubungkan para profesional di bidang teknologi dengan startup di seluruh dunia yang mempunyai misi sosial.

RippleWorks telah membantu 28 proyek dan berencana untuk membantu 40 proyek lagi tahun ini. Organisasi ini memilih perusahaan yang fokus untuk memperbaiki pendidikan, layanan kesehatan, teknologi energi bersih dan akses finansial.

Perusahaan-perusahaan yang telah dibantu di antaranya adalah NeoGrowth, sebuah perusahaan di Mumbai, India, yang memberikan pinjaman jangka pendek bagi UKM. Perusahaan lainnya adalah Zoona, yang menggunakan teknologi untuk memberikan layanan keuangan bagi mereka yang berada di beberapa negara seperti Malawi dan Zambia. Di Mexico City, RippleWorks berhasil menghubungkan ahli pemasaran teknologi dengan Cignifi, yang memberikan kredit bagi pelanggan mereka lewat ponsel.

Ada banyak program mentoring global dan inkubator startup mempertemukan ahli teknologi dengan wirausahawan di negara-negara berkembang. Tapi RippleWorks fokus pada perusahaan konsultan yang telah menemukan pasar mereka.

RippleWorks menawarkan apa yang pendiri mereka sebut sebagai “mentorship in a box." Organisasi ini menentukan masalah utama bagi perusahaan-perusahaan yang mereka bantu dan memasangkan mereka dengan seorang ahli yang pernah menangani masalah mereka sebelumnya. Lalu RippleWorks mengelola proyeknya, dan mengatur pertemuan setiap minggu lewat konferensi video.

Doug Galen, salah satu pendiri dan CEO RippleWorks, mengatakan "senjata rahasia" nya adalah "manajemen proyek agar semua orang melakukan tugasnya."

Veteran Teknologi Membantu Tech Veterans Helping With Growth Hurdles

Jalan hidup Sunku membawanya dari Hyderabad ke Oklahoma, di mana ia memperoleh gelar master dalam bidang teknik industri. Ia pernah bekerja di pabrik pelat dekat Los Angeles sebelum pindah ke San Francisco Bay Area di mana ia bekerja dalam bidang pengembangan software.

Di samping membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarganya, Sunku ikut menjadi sukarelawan di komunitasnya, yang membutuhkan kegiatan fisik, seperti membangun tempat main untuk anak-anak atau memasukkan bahan makanan untuk bank makanan.

Ia tidak mengira keahliannya juga bisa bermanfaat bagi LSM sebelum bertemu dengan RippleWorks dan mulai menjadi sukarewalan selama enam bulan di Burn Manufacturing dai Nairobi, Kenya. Sejak 2013, Burn telah mendistribusikan 250.000 kompor ramah lingkungan.

Sejak diluncurkan, Burn tumbuh pesat dan telah memiliki pabrik, pegawai, produk dan pelanggan. Burn membutuhkan teknologi untuk melacak dan mengelola semua aspek bisnis mulai dari gaji hingga pasokan kebutuhan.

Dan inilah peran Sunku.

Sekali seminggu, Sunku mulai bekerja di San Francisco jam 7 pagi untuk melakukan panggilan video dengan dengan direktur keuangan dan manajer umum di Burn. Ia juga bekerja selama dua jam di akhir pekan untuk mengerjakan proyek-proyek perusahaan Burn dan juga menambah jam kerjanya selama satu jam untuk bekerja sama dengan manajer proyek RippleWorks.

Sunku adalah direktur IT di StitchFix, perusahaan digital yang menawarkan pakaian yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggannya. Ia bekerja dengan tim Burn untuk mengetahui apa yang perusahaan itu butuhkan sebelum membeli sistem software yang memperlancar bisnis perusahaan tersebut. Ia juga membantu menetapkan kriteria untuk merekrut tenaga teknis di Nairobi.

"Memang perlu beberapa waktu sebelum saya bisa nyaman melakukan kegiatan ini," ujarnya. "Tapi begitu saya hasil kerja sukarela saya, saya puas."

Program mentoring yang Sunku lakukan ditutup dengan perjalanan ke Nairobi untuk bekerja langsung bersama Burn. Ia bisa melakukan perjalanan ini karena perusahaan tempatnya bekerja, StitchFix, memberikan jatah cuti yang tidak terbatas. bagi Sunku, pengalaman itu memperluas wawasannya.

“Saya tidak pernah mengira seseorang seperti saya, yang asli dari India, lalu pindah ke AS dan telah tinggal di negara ini selama lebih dari 30 tahun bisa berkontribusi untuk Afrika." [dw]

XS
SM
MD
LG