Tautan-tautan Akses

Acara Virtual Pride Global Rayakan Komunitas LGBTQ di Tengah Pandemi


Komunitas pendukung LGBTQ di Amerika merayakan keputusan MA Amerika yang melarang diskriminasi LGBTQ di tempat kerja (15/6).
Komunitas pendukung LGBTQ di Amerika merayakan keputusan MA Amerika yang melarang diskriminasi LGBTQ di tempat kerja (15/6).

Sejumlah tempat yang biasanya menyelenggarakan parade dan perayaan meriah kelompok LGBTQ, kini akan melakukan streaming langsung 24 jam Global Pride internasional tanggal 27 Juni mendatang.

Acara digital itu akan menampilkan sejumlah pidato, musik dan penampilan lainnya dari sejumlah tokoh seperti calon presiden Partai Demokrat AS Joe Biden, Ketua DPR Nancy Pelosi, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, penyanyi Kesha dan Rita Ora, serta aktris Laverne Cox.

Perayaan online tersebut dilakukan ketika ratusan parade dan festival ‘Pride’di seluruh dunia dibatalkan akibat pandemi COVID-19.

Atas dukungan European Pride Organizers Association dan InterPride, acara tersebut bertujuan merayakan komunitas LGBTQ+ sekaligus menyoroti beberapa masalah unik lainnya, terutama selama masa isolasi untuk membendung penyebaran virus corona.

"Banyak orang, terutama kaum muda, harus kembali ke keluarga mereka yang mungkin tidak mendukung atau mereka harus kembali ke kota asal mereka yang mungkin sedikit lebih konservatif," kata Ramses Oliva, 24, seorang gay trans yang menjadi Duta Amal "Just Like Us" yang mendukung kaum muda LGBT +.

Bagi Olivia, Global Pride adalah waktu untuk merenung dan berterima kasih atas upaya komunitas LGBTQ internasional.

"Saya pikir perayaan ‘Pride’ bagi kebanyakan dari kita akan menjadi suatu kesempatan untuk bernafas dan mengingatkan diri sendiri akan identitas dan pentingnya terus merayakannya terutama di masa-masa sulit seperti ini," demikiankata Olivia kepada Reuters.

Meskipun banyak organisasi ‘Pride” lokal menunda sejumlah perayaan agar fokus pada keadilan rasial dan gerakan Black Lives Matter, Global Pride menyatakan lebih dari 500 organisasi Pride mengirimkan lebih dari 1.000 konten. Materi konten itu akan dikompilasi ke dalam sebuah video streaming oleh para sukarelawan.

Acara itu juga akan fokus pada peran penting warga trans berkulit hitam dalam gerakan Pride di Amerika Serikat serta menyerukan diakhirinya rasisme. Menurut publikasi LGBTQ +, Global Pride bekerjasama dengan Black Lives Matter untuk meningkatkan kesadaran selama acara berlangsung. [mg/ii]

XS
SM
MD
LG