Turki dan Irak telah menandatangani perjanjian antiterorisme yang bertujuan untuk menindak keras para pemberontak Kurdi yang melancarkan serangan di wilayah Turki dari pangkalan mereka di Irak Utara.
Namun kedua pihak gagal menyepakati suatu ketentuan yang akan membolehkan Turki mengirim pasukan melintasi perbatasan untuk mengejar pemberontak.
Menteri Dalam Negeri Turki Besir Atalay dan Menteri Dalam Negeri Irak Jawad al-Bolani, menandatangani perjanjian tadi hari ini dalam suatu upacara yang ditayangkan langsung di televisi.
Berdasarkan perjanjian itu, kedua negara berjanji akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memerangi gerilyawan Kurdi dan kelompok-kelompok militan lain.
Atalay mengatakan kedua pihak akan melanjutkan perundingan yang bertujuan untuk memperkuat kerjasama di daerah-daerah perbatasan.
Juga hari ini, pihak berwenang Turki mengatakan pasukan pemerintah telah menewaskan 20 pemberontak dalam operasi mereka selama 15 hari ini di provinsi Sirnak, di perbatasan dengan Irak.
