Tautan-tautan Akses

Indonesia Positif Korona, Insentif Pariwisata Tetap Berjalan


Seorang perempuan menunggu para wisatawan di Pura Puseh, Desa Batuan, Gianyar, Bali, 5 Februari 2020. (Foto: Reuters)
Seorang perempuan menunggu para wisatawan di Pura Puseh, Desa Batuan, Gianyar, Bali, 5 Februari 2020. (Foto: Reuters)

Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah tidak mengevaluasi kebijakan pemberian insentif pariwisata, meski dua warga di Indonesia sudah positif terinfeksi virus korona.

Presiden Joko Widodo menegaskan tidak akan mengubah kebijakan pemberian insentif bagi dunia pariwisata Indonesia yang terpukul akibat merebaknya wabah virus Korona.

Jokowi memberikan diskon tiket pesawat sebesar 30 persen ke 10 destinasi wisata di Indonesia, dan menganggarkan Rp 72 miliar untuk influencer asing agar dapat datang dan mempromosikan Indonesia.

“Insentif itu kita berikan untuk wisatawan yang sudah diperkirakan tidak jadi episentrum korona, karena kita ingin kasus terselesaikan, tetapi kondisi ekonomi yang baik,” ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3).

Ia mengimbau kepada masyarakat agar jangan panik karena pemerintah sudah bekerja semaksimal mungkin dalam mengantisipasi virus korona tersebut.

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memberikan keterang pers mengenai perkembangan terbaru infeksi korona, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020. (Foto: Ghita Intan/VOA)
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memberikan keterang pers mengenai perkembangan terbaru infeksi korona, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020. (Foto: Ghita Intan/VOA)

Mantan wali kota Solo ini pun mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tetap menjaga kesehatan dan kebersihan.

“Kita harus jaga higienis, banyak cuci tangan kita penting sekali. Kontak yang tidak perlu saya kira tidak dilakukan terlebih dahulu. Kemudian juga menjaga tubuh agar fit sehingga imunitas itu ada di dalam kita,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa kebijakan insentif bagi dunia pariwisata tidak dievaluasi karena pemerintah sudah melakukan pengawasan ketat terhadap wisatawan asing yang datang ke Indonesia.

Salah satunya dengan menolak warga negara Tiongkok untuk masuk dan menolak warga negara asing yang melakukan perjalanan ke tempat di mana virus korona itu berada.

“Wisatawan kan dari negara yang tidak terdampak. Kan tidak seluruh dunia kena. Baru 54 atau 52 (negara) yang kena. jadi kita ini hati-hari, tapi tidak sampai paranoid. Kita lakukan cegah tangkal yang baik sesuai prosedur. Diungkapkan tidak boleh paranoid oleh WHO,” ujar Terawan.

Seorang turis mengenakan masker di terminal kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, 31 Januari 2020. (Foto: Reuters)
Seorang turis mengenakan masker di terminal kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, 31 Januari 2020. (Foto: Reuters)

Ia pun menegaskan bahwa pemerintah tidak membatasi kegiatan untuk saat ini.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa terdapat dua orang WNI di Indonesia yang positif virus Korona. Kedua WNI tersebut berasal dari Depok , Jawa Barat dan telah dirawat dan diisolasi di RS Pusat Infeksi Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara.

Diduga kedua WNI tersebut tertular oleh warga negara Jepang yang tinggal di Malaysia yang positif virus Korona.

Terawan menyebut bahwa kedua WNI tersebut akan diisolasi selama dua minggu ke depan. [gi/ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG