Tautan-tautan Akses

Trump Pangkas Anggaran Deplu AS dan Bantuan Luar Negeri


Rancangan anggaran belanja Federal pertama pemerintahan Presiden Donald Trump, dirilis Kamis (16/3).
Rancangan anggaran belanja Federal pertama pemerintahan Presiden Donald Trump, dirilis Kamis (16/3).

Gedung Putih telah merilis rancangan anggaran belanjanya Federal hari Kamis (16/3) dan Presiden Donald Trump menjelaskan bahwa dia mau meningkatkan anggaran pertahanan dengan mengurangi anggaran Departemen Luar Negeri, bantuan luar negeri dan kontribusi Amerika untuk organisasi internasional seperti PBB.

Meskipun beberapa analis mengatakan pemotongan bisa membuat diplomasi Amerika lebih efektif, yang lain, termasuk para aktivis hak asasi manusia dan beberapa anggota Kongres Amerika, mengatakan mereka sangat menentang pemotongan anggaran Departemen luar Negeri dan bantuan luar negeri.

Para pejabat dan karyawan di Departemen Luar Negeri dan di kedutaan- kedutaan Amerika di seluruh dunia bersiap-siap menghadapi pemotongan anggaran besar-besaran serta pengurangan tajam dalam bantuan luar negeri, seperti dikatakan oleh pakar perkembangan global George Ingram kepada VOA.

"Apa yang saya dengar adalah seperti pemotongan 30%, yang mula-mula diusulkan oleh Office of Management Budget yang adalah 37 persen, dan Menteri mengatakan, 'Jangan 37 % pada tahun pertama. Secara bertahap dalam 3 tahun lebih. 'Dan apa yang mungkin akan kita lihat adalah pemotongan anggaran sekitar 30%," ungkap Ingram.

Grafik pengurangan anggaran dan peningkatan untuk tiap departemen (foto: ilustrasi).
Grafik pengurangan anggaran dan peningkatan untuk tiap departemen (foto: ilustrasi).

Organisasi HAM dan kelompok- kelompok bantuan kemanusiaan mengatakan dampaknya pada pengungsi dan orang-orang lain yang rentan di seluruh dunia akan mengenaskan, seperti kata Adotei Akwei, staf Amnesty International, kepada VOA melalui Skype.

"Organisasi masyarakat madani, pemerintah- pemerintah, saya pikir semua sangat prihatin tentang tidak hanya penarikan sumber daya atau pemotongan sumber daya, tetapi saya pikir mereka juga khawatir tentang kekosongan yang ditinggalkan oleh tidak adanya Amerika sebagai mitra, sebagai pembangkit inovasi, kreativitas dan juga tentu saja sebagai suara dalam hak asasi manusia," ujar Akwei.

Tetapi beberapa analis mengatakan Departemen Luar Negeri adalah birokrasi besar yang akan mendapat manfaat dari pemotongan.

Mantan diplomat James Robert kepada VOA mengatakan, "Jadi saya pikir ada banyak ruang untuk menata kembali Departemen Luar Negeri, membuatnya benar-benar lebih baik, lebih efisien, pemain yang lebih efektif sebagai wakil rakyat Amerika, pemain luar negeri karena akan memiliki garis-garis sederhana otoritas dan di mana uang akan gunakan. Uang akan dibelanjakan dengan lebih baik, dan akibatnya akan ada pemotongan yang dilakukan."

George Ingram juga bekerja sebagai anggota staf senior di Kongres Amerika. Dia mengatakan Kongres AS tidak akan menyetujui pemotongan tajam demikian untuk bantuan asing Amerika dan diplomasi.

Anggaran Presiden Trump kemungkinan akan menjadi fokus perdebatan sengit di Kongres pada bulan-bulan mendatang. [sp/al]

XS
SM
MD
LG