Tautan-tautan Akses

Trump, Kongres AS Tunggu Hasil Kajian Perubahan UU Askes


Juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer, memberikan keterangan kepada media mengenai rencana pembatalan UU asuransi kesehatan Obama, yang lebih sering disebut sebagai Obamacare, di Washington DC, Jumat (10/3).
Juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer, memberikan keterangan kepada media mengenai rencana pembatalan UU asuransi kesehatan Obama, yang lebih sering disebut sebagai Obamacare, di Washington DC, Jumat (10/3).

Presiden dan Kongres Amerika menghadapi momen penting hari Senin dalam upaya Partai Republik mencabut dan mengganti asuransi kesehatan nasional yang diprakarsai mantan Presiden Barack Obama.

Kantor Anggaran Kongres AS, yang terdiri atas sekelompok analis anggaran dan ekonom non-partisan, diperkirakan akan merilis hasil kajiannya mengenai berapa banyak orang Amerika yang akan kehilangan cakupan asuransi kesehatan jika Presiden Amerika Donald Trump dan rekan-rekannya dari partai Republik di Kongres berhasil mencabut undang-undang tahun 2010 di mana 20 juta orang, yang sebelumnya tidak dicakup asuransi, kini mempunyai polis untuk membantu membiayai kesehatan mereka.

Hasil analisis kantor itu yang independen sering berperan penting dalam proses legislatif Amerika, dan memberi anggota parlemen ide tentang seberapa mahal undang-undang yang diusulkan itu dalam beberapa puluh tahun ke depan atau dampak yang mungkin timbul kelak akibat kebijakan itu.

Trump berjanji, rencana kesehatannya akan "mencakup semua orang" dan menawarkan polis asuransi yang lebih murah bagi perorangan dan kelompok-kelompok kecil orang yang membeli sendiri asuransi untuk mereka dan bukan memperolehnya lewat perusahaan.

Saat ini asuransi yang disponsori perusahaan merupakan cara paling umum bagi orang Amerika untuk memiliki asuransi kesehatan. Tetapi Ketua DPR Paul Ryan mengakui, berdasar rencana yang diajukannya dengan dukungan Trump, jumlah orang yang memiliki asuransi akan lebih sedikit.

Analis luar yang mengkaji usul itu, yang diajukan fraksi Republik di DPR dan presiden baru, mengatakan rencana asuransi itu bisa memperbesar jumlah orang yang tidak punya asuransi sebanyak 15 juta. Tetapi kajian Kantor Anggaran Kongres adalah hasil resmi dan oleh kebanyakan anggota parlemen dianggap paling penting.

Dengan proyeksi awal seperti itu usul Partai Republik itu bisa membuat jutaan orang kehilangan asuransi, bahkan membuat harga polis asuransi lebih mahal bagi sebagian orang. Gedung Putih pekan lalu berusaha menggambarkan taksiran resmi kantor anggaran (CBO) itu sebagai tidak penting.

"Jika mengacu pada CBO untuk keakuratan, Anda mengacu pada tempat yang salah," ujar juru bicara Trump, Sean Spicer. Ia mencatat, badan itu memperkirakan jumlah pendaftar asuransi yang lebih tinggi di bawah undang-undang asuransi kesehatan Obama, yang lebih sering disebut sebagai Obamacare.

Orang-orang Partai Republik, khususnya, ingin menghapus salah satu peraturan Obamacare yang mensyaratkan bahwa semua orang Amerika memiliki asuransi. Kalau tidak, mereka harus membayar denda. Anggota DPR yang konservatif menilai persyaratan itu sebagai campur-tangan pemerintah nasional terhadap kebebasan individu orang Amerika.

Namun, anggota fraksi Republik di DPR ingin mempertahankan dua ciri Obamacare yang paling populer, yakni melarang perusahaan asuransi menolak menerbitkan polis orang yang sudah mengidap penyakit dan mengijinkan anak tetap bergabung dengan polis orangtua mereka sampai dia mencapai usia 26 tahun. [ka/jm]

XS
SM
MD
LG