Selasa tanggal dua November, warga Amerika akan memberikan suara bagi pemilihan 435 anggota DPR dan 37 Senator. Para pemilih di 37 negara bagian juga akan memilih gubernur mereka. Pemilu Sela umumnya merupakan tolok ukur kepuasan rakyat pada presiden dan partai yang berkuasa.
“Secara historis partai presiden kehilangan mayoritas di pemilu sela. Umumnya ada kekecewaan dengan kinerja setiap presiden terpilih,” kata Profesor Robert Dudley, ahli studi pemerintahan dari George Mason University.
Biasanya jika partai presiden kalah dalam pemilu sela, agenda Gedung Putih akan terhambat, bahkan terhentikan. Seperti yang terjadi pada Bill Clinton, dua tahun setelah ia menjabat presiden.
“Partai Republik merebut kongres tahun 1994. Orang-orang yang tadinya bisa diandalkan Bill Clinton untuk meloloskan paket reformasi, tidak ada lagi,” jelas Kyle Trygstad kata seorang wartawan di Washington.
Hasil pemilu kali inipun akan menentukan arah kebijakan legislatif Amerika. Jika partai Republik berkuasa, berbagai agenda liberal Presiden Obama dipastikan akan terhambat.
