Para pejabat Tiongkok dan media pemerintah tetap diam hari Rabu mengenai status Wakil Presiden Xi Jinping, selagi desas-desus terus merebak mengenai ketidak-hadirannya selama 11 hari dalam kehidupan publik.
Dalam jumpa pers, kementerian luar negeri Tiongkok sekali lagi menolak untuk memberikan penjelasan mengenai wakil presiden Tiongkok itu, yang diperkirakan hanya dalam beberapa minggu lagi akan diangkat sebagai pemimpin tertinggi negara itu untuk masa 10 tahun berikut. Jurubicara Hong Lei mengelak dari beberapa pertanyaan wartawan mengenai Xi, dengan mengatakan dia tidak memiliki informasi.
Xi telah tidak hadir dalam beberapa kali pertemuan dengan tamu-tamu asing dalam satu minggu ini, termasuk dengan Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton. Dia terakhir kali terlihat di muka umum pada tanggal 1 September pada pembukaan sekolah Partai Komunis di Beijing.
Diamnya para pejabat mengenai hal tersebut telah menimbulkan spekulasi mengenai kesehatan Xi. Desas-desus yang paling banyak diulang menyebutkan bahwa Xi yang berusia 59 tahun itu menderita stroke ringan, serangan jantung, atau cedera pinggang. Tetapi desas-desus yang lain menyebutkan dia adalah sasaran upaya pembunuhan oleh musuh-musuh politiknya.
Dalam jumpa pers, kementerian luar negeri Tiongkok sekali lagi menolak untuk memberikan penjelasan mengenai wakil presiden Tiongkok itu, yang diperkirakan hanya dalam beberapa minggu lagi akan diangkat sebagai pemimpin tertinggi negara itu untuk masa 10 tahun berikut. Jurubicara Hong Lei mengelak dari beberapa pertanyaan wartawan mengenai Xi, dengan mengatakan dia tidak memiliki informasi.
Xi telah tidak hadir dalam beberapa kali pertemuan dengan tamu-tamu asing dalam satu minggu ini, termasuk dengan Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton. Dia terakhir kali terlihat di muka umum pada tanggal 1 September pada pembukaan sekolah Partai Komunis di Beijing.
Diamnya para pejabat mengenai hal tersebut telah menimbulkan spekulasi mengenai kesehatan Xi. Desas-desus yang paling banyak diulang menyebutkan bahwa Xi yang berusia 59 tahun itu menderita stroke ringan, serangan jantung, atau cedera pinggang. Tetapi desas-desus yang lain menyebutkan dia adalah sasaran upaya pembunuhan oleh musuh-musuh politiknya.
