Tautan-tautan Akses

WHO Berpacu dengan Waktu untuk Kirim Pasokan Medis


Para petugas kesehatan di rumah sakit Wuhan menerima donasi peralatan medis dari Beijing, China (foto: dok).
Para petugas kesehatan di rumah sakit Wuhan menerima donasi peralatan medis dari Beijing, China (foto: dok).

Di hamparan padang pasir yang luas di Dubai, tujuh pekerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berpacu dengan waktu untuk memilah, mengemas dan mengirim ratusan pasokan medis ke negara-negara di dunia yang berjuang melawan virus baru yang telah menyebar dengan cepat, mengganggu kehidupan jutaan orang.

Permintaan akan pasokan pelindung medis seperti masker, sarung tangan, dan baju medis meroket ketika virus itu menyebar jauh keluar China, tempat asal penyakit itu akhir tahun lalu. Di seluruh dunia, sekitar 95.000 orang di sekitar 80 negara telah terinfeksi.

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, Kamis 5 Maret 2020 di Jenewa menghimbau agar warga dunia tidak menyerah,

"Hal terburuk yang bisa terjadi pada negara mana pun atau bahkan individu dimana pun adalah menyerah. Jadi, WHO mengatakan jangan menyerah. Jangan menyerah. Gunakan pendekatan komprehensif. Jangan gunakan dikotomi. Mari gunakan pendekatan yang komprehensif," kata Tedros.

Tim WHO di Dubai bertugas menyiapkan kargo persediaan yang sangat dibutuhkan, termasuk kacamata pelindung, peralatan pengujian virus, dan masker wajah khusus. Pekerja medis di garis depan di seluruh dunia membutuhkan persediaan ini untuk menguji dan merawat pasien yang jatuh sakit dan tertular virus yang menyebabkan penyakit Corona (COVID-19).

Sebagai bayangan skala permintaan tersebut, tahun lalu tim tujuh orang WHO di Dubai mendistribusikan 92 pengiriman ke 22 negara, dengan fokus utama pada respon darurat di tempat-tempat seperti Yaman, Suriah dan Irak. Ini baru awal Maret dan mereka sudah mencapai lebih dari tiga kali lipat jumlah negara itu. Mereka sudah mengerahkan ratusan pengiriman untuk membantu tim medis memerangi virus sambil mengerjakan pengiriman darurat untuk negara-negara yang dilanda konflik di seluruh penjuru dunia.

Lonjakan kuat dalam permintaan ini berarti gudang WHO terancam rendah pasokan. Operasi ini merupakan yang terbesar di dunia untuk WHO.

Sampai minggu depan, persediaan global di Dubai akan kehabisan kacamata pelindung. Setiap keterlambatan pengiriman 2.000 kacamata akan menyebabkan keterlambatan pengiriman paket ke negara-negara yang membutuhkan pasokan ini secara massal.

"Pada dasarnya kita tidak bisa kehabisan," kata Robert Blanchard, yang mengawasi operasi darurat di Dubai untuk WHO.

Ia menambahkan, "Kami membutuhkan dana dan yang lebih penting, kami membutuhkan bahan baku.''

Kepanikan warga memborong masker mengakibatkan kelangkaan master di mana-mana (foto: ilustrasi).
Kepanikan warga memborong masker mengakibatkan kelangkaan master di mana-mana (foto: ilustrasi).

Banyak negara sudah mengalami kesulitan memenuhi tuntutan lokal dan mulai memberlakukan pembatasan pada ekspor masker dan pasokan pelindung lainnya, yang berdampak pada pasokan internasional.

Dari lokasi operasi mereka di Dubai, WHO mengirim ke negara-negara sekecil Kepulauan Solomon, negara yang terisolasi seperti Korea Utara dan negara seluas China.

Di Amerika, virus corona telah menginfeksi 160 lebih dan menewaskan 11 orang. Negara bagian California tengah berjuang mencegah penyebaran ini dengan melarang kapal pesiar Grand Princess yang juga mengangkut penumpang yang terinfeksi merapat di San Francisco. [my/jm]

XS
SM
MD
LG