Tautan-tautan Akses

Warga Republik Afrika Tengah Rayakan Tahun Baru dengan Cemas


Tentara C.A.R berjalan di dekat sebuah pangkalan taxi di Bangui, 31 Desember 2012. Warga setempat merayakan tahun baru dengan rasa cemas ditengah ketegangan antara pemerintah dan pemberontak yang mengancam akan menyerbu ibukota Bangui (Reuters)
Tentara C.A.R berjalan di dekat sebuah pangkalan taxi di Bangui, 31 Desember 2012. Warga setempat merayakan tahun baru dengan rasa cemas ditengah ketegangan antara pemerintah dan pemberontak yang mengancam akan menyerbu ibukota Bangui (Reuters)

Penduduk di Republik Afrika Tengah merayakan tahun baru dengan rasa cemas, ditengah ketegangan antara pemerintah dan pemberontak yang mengancam akan menyerbu ibukota, Bangui.

Jam malam tetap berlaku di Bangui hari Selasa (1/1). Para pejuang dalam koalisi tiga kelompok pemberontak, dikenal dengan nama Seleka, bertahan di posisi mereka kira-kira 75 kilometer di luar Bangui. Pemberontak itu mengatakan mereka mungkin masih akan memasuki ibukota itu, meskipun ada tawaran dari Presiden Francois Bozize untuk membentuk pemerintah kesatuan.

Para pemberontak memulai ofensif mereka di utara tanggal 10 Desember lalu dan sejak itu mereka telah merebut sekitar sepertiga wilayah negara itu, termasuk sejumlah kota besar.

Koalisi Seleka itu menuduh Presiden Bozize tidak menepati perjanjian tahun 2007 yang mencakup ketentuan bahwa para pejuangnya akan diintegrasikan dan diberi upah, setelah mereka meletakkan senjata dalam pemberontakan sebelumnya.

Recommended

XS
SM
MD
LG