Tautan-tautan Akses

Warga Venezuela Temukan Sukacita dalam Misa "Drive-in"


Pastor Jonathan Gonzalez memberikan sakramen Ekaristi kepada seorang jemaah saat Misa Minggu lantatur di halamana parkir gereja, untuk mencegah penularan virus corona di kawasan El Paraiso, Caracas, Venezuela, 25 Oktober 2020. (Foto: AP)
Pastor Jonathan Gonzalez memberikan sakramen Ekaristi kepada seorang jemaah saat Misa Minggu lantatur di halamana parkir gereja, untuk mencegah penularan virus corona di kawasan El Paraiso, Caracas, Venezuela, 25 Oktober 2020. (Foto: AP)

Ketika kebanyakan gereja di Venezuela ditutup selama lebih dari tujuh bulan akibat lockdown, Pastor Katolik Jonathan Gonzalez mengubah tempat parkir gerejanya menjadi tempat untuk beribadah lantatur (drive-in) bagi umatnya. Para Jemaah mengikuti misa di dalam mobil masing-masing.

Kebanyakan gereja-gereja masih ditutup selama lebih dari tujuh bulan lalu akibat perebakan virus corona. Namun di gereja Katolik Sanctuary of Our Lady of Coromoto yang terletak 25 km dari kota Guanare, Portuguesa, Venezuela, Pastor Jonathan Gonzalez bersama Pastor lainnya berupaya mengadakan misa setiap 15 hari sekali di masa pandemi.

Misa itu tidak dilakukan di dalam gedung gereja seperti biasanya, melainkan di tempat parkir gereja Sanctuary yang dibangun pada 1980an.

Pada suatu hari Minggu, puluhan Jemaah paroki mendengarkan pesan pastor dan mengikuti misa dari dalam mobil mereka yang nyaman.

Mengikuti protokol kesehatan terkait virus corona, pastor yang memimpin misa mendekati mobil-mobil umat untuk memberikan hosti saat komuni.

Pastor Jonathan Gonzalez memimpin Misa Minggu lantatur di halamana parkir gereja, untuk mencegah penularan virus corona di kawasan El Paraiso, Caracas, Venezuela, 25 Oktober 2020. (Foto: AP)
Pastor Jonathan Gonzalez memimpin Misa Minggu lantatur di halamana parkir gereja, untuk mencegah penularan virus corona di kawasan El Paraiso, Caracas, Venezuela, 25 Oktober 2020. (Foto: AP)

Sofia Alcala mengatakan, menghadiri misa bersama ibunya yang lansia merupakan sukacita yang sejat. Ibunya dapat menghadiri misa secara tatap muka setelah terkurung di rumah selama berbulan-bulan akibat lockdown atau karantina wilayah.

“Ini merupakan kesempatan yang diberikan Tuhan kepada kami karena selama enam bulan, kami tidak dapat mengikuti misa secara tatap muka,” kata Sofia.

Setelah kasus Covid-19 pertama dilaporkan pertengahan Maret lalu, otoritas setempat memberlakukan lockdown. Pihak berwenang juga memerintahkan penangguhan pertemuan di tempat-tempat keagamaan dan acara publik lainnya untuk mencegah penyebaran virus corona.

Menurut Universitas John Hopkins, yang melakukan penghitungan dari seluruh dunia, di Venezuela setidaknya terdapat 96.441 kasus virus corona dengan 844 per Sabtu (14/11).

Pemerintah Venezuela mengumumkan beberapa waktu lalu bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk membuka tempat-tempat keagamaan sebagai bagian dari pelonggaran lockdown, karena penurunan jumlah infeksi virus corona dalam beberapa pekan terakhir.

Injil di altar saat Misa Minggu lantatur yang diadakan oleh Pastor Jonathan Gonzalez di halaman gereja untuk mencegah penyebaran virus corona di kawasan El Paraiso, Caracas, Venezuela, 25 Oktober 2020. (Foto: Matias Delacroix/AP)
Injil di altar saat Misa Minggu lantatur yang diadakan oleh Pastor Jonathan Gonzalez di halaman gereja untuk mencegah penyebaran virus corona di kawasan El Paraiso, Caracas, Venezuela, 25 Oktober 2020. (Foto: Matias Delacroix/AP)

Pastor Gonzalez mengatakan umat harus mendaftar terlebih dahulu sebelum menghadiri misa.

“Kami memiliki tempat untuk 30 mobil. Mereka harus mendaftar secara online melalui akun Instagram @ LaCoromotoDeCerca untuk menghadiri misa. Mereka sudah menghadiri misa di gereja ini sejak lama, sudah memahami dan mengikuti peraturan yang berlaku dengan patuh,” papar biarawan berusia 43 tahun itu.

“Harus percaya bahwa pandemi ini belum berakhir dan ini adalah hal yang nyata dan sangat berbahaya,” ujarnya sambil mendatangi umat yang berada di dalam mobil masing-masing.

Gereja Katolik Sanctuary of Our Lady of Coromoto telah melakukan lebih dari 15 kali misa “drive-in” sejak Agustus. Pastor Gonzales mengatakan, gerejanya merupakan pelopor prakarsa itu di Venezuela, negara yang sebagian besar warganya beragama Katolik.

Negara-negara lain seperti Perancis, Kolombia dan Paraguay yang merupakan negara dengan mayoritas penduduk Katolik, juga melakukan misa serupa. [lj/ab]

XS
SM
MD
LG