Warga Polandia pada hari Minggu (21/4) memadati TPS-TPS untuk memilih walikota di ratusan kota besar dan kecil karena tidak ada kandidat yang menang dalam pemungutan suara pemilihan lokal putaran pertama dua minggu lalu.
Para walikota akan dipilih di 748 tempat, termasuk Krakow, Poznan, Rzeszow dan Wroclaw. Tempat-tempat tersebut merupakan daerah-daerah di mana tidak ada satu pun kandidat meraih setidaknya 50% suara dalam pemilu putaran pertama tanggal 7 April lalu.
Pemilu lokal dan regional dipandang sebagai ujian bagi pemerintahan Perdana Menteri Donald Tusk yang pro-Uni Eropa, empat bulan setelah mengambil alih kekuasaan di tingkat nasional.
Partai pimpinan Tusk berhasil dengan baik di kota-kota besar termasuk Warsawa, di mana dua minggu lalu kandidat dari partainya, Rafał Trzaskowski, dengan mudah memenangkan pemilihan kembali sebagai walikota.
Namun Tusk gagal meraih kemenangan yang menentukan secara keseluruhan.
Partai Hukum dan Keadilan, yang merupakan partai oposisi utama dan sempat memegang kekuasaan di tingkat nasional pada tahun 2015 – 2023 memenangkan persentase suara yang lebih besar di majelis provinsi.
Koalisi Sipil yang beraliran sosial liberal yang dipimpin Tusk mendapat dukungan kuat di kota-kota, namun Partai Hukum dan Keadilan memiliki basis yang lebih kuat di daerah pedesaan yang konservatif, terutama di Polandia bagian timur.
Dalam pemilihan majelis provinsi, secara nasional Partai Hukum dan Keadilan memperoleh 34,3% suara dan Koalisi Sipil Tusk memperoleh 30,6%. [em/jm]
Forum