Tautan-tautan Akses

Warga Palestina Kubur Korban Tewas, Menuntut ‘Pembalasan’


Keluarga berduka atas tewasnya Hamdan Abu Amsha, 23, saat upacara pemakamannya di rumah keluarga di Beit Hanoun, Jalur Gaza, 31 Maret 2018.
Keluarga berduka atas tewasnya Hamdan Abu Amsha, 23, saat upacara pemakamannya di rumah keluarga di Beit Hanoun, Jalur Gaza, 31 Maret 2018.

AS memblokir upaya Dewan Keamanan PBB hari Sabtu (1/4) yang menyerukan dilakukannya penyelidikan terhadap penggunaan senjata oleh Israel terhadap warga Palestina yang ikut dalam protes massal di sepanjang Jalur Gaza, menurut diplomat Dewan Keamanan kepada kantor berita Perancis.

Pihak berwenang Palestina mengatakan sedikitnya 15 orang tewas hari Jumat oleh pasukan Isarel dan lebih dari 750 orang terkena tembakan.

Warga Palestina mengubur korban tewas hari Sabtu dan menyerukan pembalasan dendam.

Keluarga korban tewas Hamdan Abu Amsha, 23, berduka saat pemakamanya di Beit Hanoun, Jalur Gaza, 31 Maret 2018.
Keluarga korban tewas Hamdan Abu Amsha, 23, berduka saat pemakamanya di Beit Hanoun, Jalur Gaza, 31 Maret 2018.

PM Israel puji tentara

PM Israel Benjamin Netanyahu memuji pasukan Israel yang menembaki warga Palestina.

“Kerja yang bagus,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan. “Israel bertindak tegas untuk melindungi kedaulatannya dan keamanan warganya."

Warga Palestina berkabung nasional pada hari Sabtu.

Pada hari Minggu, Netanyahu menolak kritik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang mengatakan ia "mengutuk keras pemerintah Israel atas serangan tidak berperikemanusiaannya."

PM Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet mingguan di kantor Perdana Menteri di Yerusalem, 11 Februari 2018.
PM Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet mingguan di kantor Perdana Menteri di Yerusalem, 11 Februari 2018.

"Pasukan yang paling bermoral di dunia pun," balas PM Israel itu, "tidak akan mau diceramahi oleh seserorang yang selama bertahun-tahun membom warga sipil tanpa pandang bulu." Netanyahu sebelumnya menggelari Erdogan sebagai seseorang yang "mengebom warga desa Kurdi."

The Associated Press melaporkan pada hari Sabtu salah satu wartawannya mengamati dua pria Palestina, dalam dua insiden berbeda, yang berjalan di dekat pagar perbatasan Jalur Gaza yang memisahkan Israel dari warga Palestina. Kedua pria tersebut ditembak kakinya oleh tentara Israel, menurut wartawan itu.

Pada kejadian lainnya, seorang anak laki-laki berusia 16 tahun mengatakan pada AP ia melemparkan batu menggunakan ketapel ke pagar perbatasan hari Jumat dan kedua kakinya ditembak. Anak laki-laki tersebut dirawat di rumah sakit dengan satu kaki masih dibalut perban dan kaki sebelahnya dibalut gips, kata kantor berita tersebut.

Demonstran Palestina bergandengan tangan untuk melindungi seorang anak perempuan dari tembakan ketika mereka berlari mencari perlindungan saat bentrokan dengan pasukan keamanan Israel setelah sebuah demo di dekat perbatasan dengan Israel, Khan Yunis timur, Jalur Gaza selatan, 31 Maret 2018.
Demonstran Palestina bergandengan tangan untuk melindungi seorang anak perempuan dari tembakan ketika mereka berlari mencari perlindungan saat bentrokan dengan pasukan keamanan Israel setelah sebuah demo di dekat perbatasan dengan Israel, Khan Yunis timur, Jalur Gaza selatan, 31 Maret 2018.

Tentara Israel mengatakan hari Sabtu malam dalam sebuah pernyataan bahwa 10 orang warga Palestina yang tewas punya "latar belakang teror" dalam organisasi Hamas dan kelompok lainnya dan mereka tewas ketika "melakukan tindakan teror."

Tidak ada korban tewas di pihak Israel.

PBB serukan penyelidikan

Sekjen PBB Antonio Guterrres dan kepala diplomatik Uni Eropa Federica Mogherini menyerukan dilakukannya "penyelidikan independen dan transparan" terkait penggunaan senjata oleh Israel.

“Saya tidak mengerti orang-orang munafik ini yang menginginkan penyelidikan,” kata Menteri Pertahanan Israel Avigdor Liberman lewat Twitter. “Mereka bingung dan mengira Hamas mengadakan Woodstock Festival kemarin dan kita seharusnya memberi bunga pada mereka.”

Seorang warga Palestina melemparkan batu kepada pasukan Israel saat bentrokan di perbatasan Gaza-Israel dalam sebuah protes yang menuntut hak mereka kembali ke kampung halaman, di Jalur Gaza selatan, 31 Maret 2018.
Seorang warga Palestina melemparkan batu kepada pasukan Israel saat bentrokan di perbatasan Gaza-Israel dalam sebuah protes yang menuntut hak mereka kembali ke kampung halaman, di Jalur Gaza selatan, 31 Maret 2018.

​Warga Palestina telah membangun tenda untuk protes di lima lokasi di sepanjang Jalur Gaza dan diperkirakan akan tinggal di sana selama enam minggu. Seluruh keluarga, pria, perempuan dan anak-anak, diperkirakan akan ikut demo di tenda tersebut.

Militer Israel memperkirakan sekitar 30.000 demonstran ikut dalam protes kamp tenda tersebut.

Peringati 'malapetaka'

Demonstrasi yang berlangsung sepanjang minggu itu, yang akan berakhir pada 15 Mei, dirancang untuk mengenang Nakba atau “malapetaka” ketika ratusan ribu warga Palestina harus meninggalkan tanah mereka atau diusir saat perang tahun 1948 yang berujung pada pembentukan Israel.

Israel telah menurunkan lebih dari 100 penembak jitu di sepanjang Jalur Gaza.

Demo tersebut diperkirakan akan berakhir di saat yang sama Washington berencana membuka kedutaan besar mereka di Yerusalem, sebuah langkah yang membuat marah warga Palestina yang mengklaim bagian timur kota tersebut sebagai negara masa depan mereka. [dw]

XS
SM
MD
LG