Sekurang-kurangnya 15 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya cedera dalam bentrokan hari Jumat (30/3) dengan pasukan keamanan Israel di perbatasan Israel-Gaza, menurut Departemen Kesehatan Palestina.
Tentara Israel mengatakan cara-cara pembubaran kerusuhan digunakan untuk memadamkan salah satu demo dan kekerasan terbesar di perbatasan dalam beberapa tahun ini.
Kekerasan pecah ketika ribuan warga Palestina mendekat ke perbatasan. Militer Israel mengatakan, tentara menanggapi demonstran yang melemparkan batu dan menggelindingkan ban-ban yang dibakar.
Menurut Departemen Kesehatan Palestina, pasukan Israel menggunakan peluru besi berbalut karet dan gas air mata, menewaskan sekurang-kurangnya 15 warga Palestina dan melukai sekitar 500 lainnya.
Ini adalah hari paling mematikan di Gaza sejak musim gugur yang lalu. warga Palestina telah membangun tenda-tenda protes di sepanjang Jalur Gaza. Keluarga-keluarga, laki-laki, perempuan, dan anak-anak, diperkirakan akan berpartisipasi dalam demonstrasi tenda itu.
Baca juga: Israel Batasi Warga Kristen Gaza ke Yerusalem di Hari Paskah
Demo selama beberapa pekan itu, yang akan diakhiri tanggal 5 Mei, dirancang untuk memperingati Nakba, atau ‘bencana,’ ketika ratusan ribu warga Palestina harus lari dari tempat tinggal mereka atau tersingkir dalam perang tahun 1948 yang membuahkan berdirinya negara Israel.
Israel telah mengerahkan lebih dari 100 penembak jitu di sepanjang Jalur Gaza. Demo beberapa pekan itu diduga akan diakhiri bersamaan dengan rencana Washington untuk membuat kedutaan besar di Yerusalem, langkah yang membuat marah orang Palestina, yang menganggap Yerusalem TImur sebagai ibu kota negara mereka pada masa depan. [ds/my]
