Tautan-tautan Akses

Wapres: Pemerintah Lakukan Segala Upaya untuk Atasi Kekeringan


Wapres Jusuf Kalla (tengah-batik biru berpeci) di ponpes modern Assalam, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu, 8 Agustus 2015 (Foto: VOA/Yudha)
Wapres Jusuf Kalla (tengah-batik biru berpeci) di ponpes modern Assalam, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu, 8 Agustus 2015 (Foto: VOA/Yudha)

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan segala upaya dilakukan pemerintah mengatasi dampak kekeringan di Jawa Tengah dan mendorong petani kreatif mengatasi krisis air.

Pemerintah berupaya mencegah meluasnya dampak kekeringan di berbagai daerah. Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri perayaan 33 tahun Pondok Pesantren Modern Assalam Sukoharjo, Sabtu siang (8/8), mengatakan langkah strategis mengatasi dampak kekeringan terus dilakukan.

“Ini kan baru proyeksi kita. Tentu kita juga mengambil langkah-langkah yang baik, agar kemungkinan adanya kekeringan ini tidak berdampak besar. El Nino itu dapat diperkecil dampaknya. El Nino jika betul-betul terjadi dan sangat kuat tentu akan mengakibatkan kekeringan di lahan pertanian dan menurunkan produksi pangan," kata Wapres Jusuf Kalla.

"Langkah-langkah kita antara lain pembangunan ratusan embung, memberikan akses air pada petani dan masyarakat, memberikan pompa-pompa air pada petani, dan juga memeperkuat cadangan beras dan bahan pangan, sehingga efek negatif kekeringan bisa kita atasi. Stok beras dan bahan pangan kita masih cukup, kita terus menerus memantau persediaan bahan pangan. Apapun yang terjadi akan kita atasi. Impor pangan atau tidak, ya tergantung keadaan. Kalau memang dibutuhkan ya kita lakukan. Apapun akan kita lakukan demi masyarakat agar tidak kekurangan bahan pangan, terutama beras. Apapun caranya,” lanjut Wapres.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan masih adanya daerah yang mengalami kekeringan atau krisis air, terutama di awasan perbatasan yang jauh dari pusat pemerintahan. Ganjar berharap para petani dan masyarakat tetap kreatif melakukan upaya mengatasi dampak kekeringan. Ganjar mencontohkan kelompok petani di Jawa tengah yang mengkreasi mesin bus menjadi mesin pompa air.

“Dengan kondisi Jawa tengah mengatasi kekeringan, ada banyak rekayasa teknologi yang dilakukan para petani, ketika saya lihat di lapangan, mudah-mudahan generasi muda mampu mengembangkan teknologi tepat guna bagi sekitarnya. Para petani di tepi aliran sungai bengawan Solo, di Sukoharjo, mengembangkan teknologi berupa bekas mesin bus, diubah menjadi mesin pompa air. Hasilnya sangat memuaskan..mesin itu mampu menyedot air sesuai kapasitas pipa, kebutuhan air petani terpenuhi,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melansir sebanyak sepuluh persen dari 7.804 desa kini mengalami kekeringan dan warga kesulitan air bersih. Desa-desa itu tersebar di 16 kabupaten/kota, di antaranya, Kabupaten Rembang, Blora, Grobogan, Pati, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Banyumas, Cilacap,Tegal, Pemalang, Purworejo, Jepara, Demak, dan Kebumen. Bahkan Jawa Tengah sedang dalam darurat kekeringan.

Recommended

XS
SM
MD
LG