Volkswagen memperluas strategi ramah lingkungannya dengan berinvestasi melalui penanaman modal pada perusahaan teknologi di bidang transformasi energi dalam upaya yang dilakukan bersama dengan Uni Eropa.
Produsen mobil itu mengatakan pada Rabu (3/11) bahwa pihaknya telah memasuki kemitraan strategis dengan EIT InnoEnergy dan akan menjadi pemegang saham dalam usaha yang didukung Uni Eropa tersebut. Volkswagen sebelumnya telah berkomitmen untuk mencapai emisi nol karbon pada 2050.
Langkah ini sejalan dengan strategi Volkswagen lainnya, yang pada September meluncurkan rencana untuk mendirikan dana modal ventura senilai $348 juta. Uang tersebut akan digunakan untuk pendanaan proyek dekarbonisasi dan perusahaan rintisan (start-up) di sektor tersebut.
"Idenya sederhana ... untuk menggunakan InnoEnergy sebagai cara tambahan untuk menemukan perusahaan yang menarik dan mendukung mereka dalam meningkatkan model bisnis mereka," kata Jens Wiese, kepala grup M&A, penasihat investasi dan kemitraan Volkswagen.
Volkswagen bertujuan untuk menjadi penjual kendaraan listrik terbesar di dunia pada pertengahan dekade ini. Perusahaan tersebut memaparkan rencananya untuk membangun enam pabrik sel baterai besar dengan mitra di Eropa pada akhir dekade.
EIT InnoEnergy telah menginvestasikan $650 juta dan memegang saham di sekitar 300 grup, termasuk pembuat sel baterai Swedia Northvolt, perusahaan baja H2 Green Steel, dan penambang lithium Vulcan Energy Resources.
Didukung oleh European Institute of Innovation and Technology (EIT), EIT InnoEnergy mendanai perusahaan rintisan dan perusahaan yang aktif dalam transisi energi menuju dekarbonisasi dan menghindari bahan bakar fosil.
Volkswagen memegang seperlima dari Northvolt dan, melalui unit truknya Scania, juga telah berinvestasi di H2 Green Steel. Perusahaan pendukung H2 Green Steel termasuk di antaranya Mercedes-Benz, pendiri Spotify Daniel Ek, dan salah satu pendiri Northvolt Vargas Holding. [ah/rs]
