Tautan-tautan Akses

Varian Delta Picu Beberapa Negara 'Lockdown' Lagi


Seorang pria melintasi jalan pusat kota yang sebagian besar kosong ketika orang-orang di Greater Brisbane telah diperintahkan untuk dikunci ketika pihak berwenang mencoba untuk menekan klaster COVID-19 yang berkembang di Brisbane, Australia, 30 Maret 2021. (Foto: Reuters)
Seorang pria melintasi jalan pusat kota yang sebagian besar kosong ketika orang-orang di Greater Brisbane telah diperintahkan untuk dikunci ketika pihak berwenang mencoba untuk menekan klaster COVID-19 yang berkembang di Brisbane, Australia, 30 Maret 2021. (Foto: Reuters)

Varian delta virus corona menyebabkan Australia, Selandia Baru dan Bangladesh melakukan semacam karantina wilayah atau lockdown, demikian pula beberapa bagian Portugal. Bahkan Israel, dimana lebih dari separuh populasinya telah divaksin, juga memberlakukan lagi mandat masker di tempat-tempat umum dalam ruangan.

Varian yang pertama kali muncul di India itu telah diidentifikasi di sedikitnya 85 negara dan "merupakan varian paling mudah menular sejauh ini ... dan menyebar dengan cepat dalam populasi yang belum divaksin," kata Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Jumat (25/6).

Sydney, kota terbesar di Australia, pada Sabtu (26/6) memulai lockdown dua minggu karena meningkatnya kasus COVID-19.

Varian itu juga menyebabkan lockdown pertama di Sydney sejak Desember. Perintah tinggal di rumah juga akan diberlakukan di wilayah lain di New South Wales, negara bagian paling padat di Australia.

Karena wabah di Australia itu, Selandia Baru menangguhkan perjalanan bebas karantina antara kedua negara itu selama tiga hari.

Pada Senin (28/6), Bangladesh akan memberlakukan lockdown nasional selama seminggu. Masyarakat hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk alasan medis. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG