Tautan-tautan Akses

Uni Eropa Pertimbangkan Pasokan Amunisi untuk Ukraina


Tentara Ukraina memeriksa amunisi dan peluru yang ditinggalkan tentara Rusia di Kharkiv, Ukraina, 12 September 2022. (Foto: via Reuters)
Tentara Ukraina memeriksa amunisi dan peluru yang ditinggalkan tentara Rusia di Kharkiv, Ukraina, 12 September 2022. (Foto: via Reuters)

Menteri-menteri luar negeri dan pertahanan Uni Eropa bertemu pada Senin (20/3) di Brussels sementara mereka berupaya menuntaskan rencana untuk memasok Ukraina dengan amunisi dan memenuhi kembali cadangan amunisi mereka sendiri.

Proposal senilai $2 miliar itu juga mencakup upaya meningkatkan produksi amunisi Uni Eropa untuk mengamankan pasokan jangka panjang dengan lebih baik lagi.

Para pejabat Ukraina telah menekankan perlunya bantuan amunisi lebih banyak dari mitra-mitra Baratnya sewaktu Ukraina berjuang melawan invasi skala penuh Rusia yang dimulai lebih dari setahun silam.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Joseph Borrell telah mendorong para anggota untuk menyetujui rencana tersebut, dengan mengatakan Ukraina memerlukan pengiriman lebih banyak amunisi artileri berlangsung lebih cepat.

Putin di Ukraina

Kremlin mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi kota pelabuhan Mariupol di kawasan Ukraina yang diduduki Rusia pada Sabtu malam, setelah singgah di Semenanjung Krimea untuk merayakan sembilan tahun aneksasi ilegal Moskow atas wilayah itu pada tahun 2014.

Video menunjukkan Putin berbincang dengan warga setelah mengunjungi sekolah seni dan pusat kegiatan anak-anak sebelumnya di Krimea.

Lawatan itu berlangsung setelah Mahkamah Kejahatan Internasional Jumat mengeluarkan surat perintah penangkapan Putin atas tuduhan kejahatan perang karena membawa anak-anak Ukraina selama 13 bulan invasinya. Putin belum mengomentari tuduhan itu dan Kremlin menyebut tuduhan tersebut “tidak sah secara hukum.”

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan penduduk setempat selama kunjungannya ke Mariupol di wilayah Donetsk yang dikuasai Rusia, Ukraina. (Foto: via AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan penduduk setempat selama kunjungannya ke Mariupol di wilayah Donetsk yang dikuasai Rusia, Ukraina. (Foto: via AP)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menuntut penarikan mundur Rusia dari Krimea dan semua daerah pendudukannya di wilayah timur Ukraina. Akan tetapi perang di lapangan di kawasan timur Ukraina lebih banyak menghadapi kebuntuan, tidak ada pihak yang merebut banyak wilayah.

Zelenskyy mengatakan dalam pidato hariannya Minggu malam bahwa surat perintah penangkapan itu merupakan saat yang menentukan dalam konflik, dan bahwa Rusia akan dimintai pertanggungjawaban “atas setiap serangan terhadap Ukraina, terhadap setiap kehidupan yang dihancurkan, untuk setiap anak Ukraina yang dideportasi … Dan, tentu saja, untuk setiap manifestasi destabilisasi dunia yang disebabkan oleh agresi Rusia.”

Kunjungan Putin ke kawasan Ukraina yang dicabik perang itu merupakan yang pertama kalinya sejak invasi Februari 2022. Banyak pemimpin Barat yang mendukung Ukraina, termasuk Presiden AS Joe Biden, telah mengunjungi Kyiv, ibu kota Ukraina yang telah dicoba namun gagal direbut pasukan Putin pada pekan-pekan pertama perang.

Mariupol adalah salah satu pusat pertempuran pada bulan-bulan pertama perang, meskipun ketika Rusia menguasai sepenuhnya pada Mei lalu, hanya sekitar 100 ribu warga yang bertahan di kota yang sebelum perang berpenduduk 450 ribu itu. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG