Tautan-tautan Akses

UNHCR: Kebutuhan Pemukiman Pengungsi Diperkirakan Meningkat pada 2023


Seorang anak pengungsi asal Afghanistan tampak memilah milih sampah untuk mencari barang yang dapat didaur ulang agar ia dan keluarganya dapat bertahan hidup selama berada di Karachi, Pakistan. Foto diambil pada 19 Juni 2022. (Foto: AP/Fareed Khan)
Seorang anak pengungsi asal Afghanistan tampak memilah milih sampah untuk mencari barang yang dapat didaur ulang agar ia dan keluarganya dapat bertahan hidup selama berada di Karachi, Pakistan. Foto diambil pada 19 Juni 2022. (Foto: AP/Fareed Khan)

Badan pengungsi PBB memproyeksikan lebih dari dua juta pengungsi perlu dimukimkan kembali di negara-negara suaka ketiga pada 2023. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 36 persen dari 1,47 juta pada tahun ini.

Lebih dari 27 juta pengungsi di dunia telah melarikan diri dari perang, kekerasan, konflik, atau penganiayaan dan membutuhkan perlindungan internasional. Namun, sebagian di antaranya di nilai berada dalam kondisi yang sangat rentan.

Mereka termasuk orang-orang yang tidak dapat kembali ke negara-negara asal mereka, sulit hidup dengan aman di negara-negara tetangga, atau memiliki kebutuhan khusus dan disabilitas.

Juru bicara badan pengungsi PBB Shabia Mantoo mengatakan pemukiman kembali adalah alat penyelamat untuk melindungi sebagian pengungsi, yang paling berisiko atau memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat dipenuhi di negara-negara suaka mereka.

UNHCR melaporkan bahwa kebutuhan terbesar pada tahun depan akan berasal dari negara-negara suaka di seluruh benua Afrika, diikuti oleh Timur Tengah, Afrika Utara dan Turki.

Mantoo mengatakan Suriah, dengan hampir 778.000 pengungsi, mewakili populasi dengan kebutuhan pemukiman kembali tertinggi secara global, diikuti oleh pengungsi asal Afghanistan, Republik Demokratik Kongo, Sudan Selatan, dan Myanmar, yang memiliki lebih dari 114.000 Rohingya yang sebagian besar tidak memiliki kewarganegaraan.

Mantoo memperingatkan kebutuhan pemukiman kembali akan terus tumbuh tanpa adanya perdamaian dan prospek pemulangan sukarela para pengungsi.

UNHCR meminta komitmen pemukiman kembali multi-tahun yang dapat diprediksi dari sejumlah negara anggota. Badan itu juga menyerukan kepada negara-negara terkait untuk mempercepat pemrosesan pemukiman kembali dan pengaturan keberangkatan, sehingga para pengungsi tidak harus terus mendekam di negara-negara suaka tanpa kepastian dan menghadapi cobaan berat yang mereka hadapi. [lt/em]

XS
SM
MD
LG