Tautan-tautan Akses

Ukraina Berusaha Selamatkan Hubungan Dengan Eropa


Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan di New York, di sela-sela Sidang Umum PBB, 25 September 2019.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan di New York, di sela-sela Sidang Umum PBB, 25 September 2019.

Diplomat Ukraina berusaha untuk memperkecil risiko kerusakan terhadap hubungan negara mereka dengan Eropa. Hal itu dilakukan setelah isi pembicaraan telepon antara Presiden Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump, bocor ke publik.

Gedung Putih pada Rabu (25/9) merilis rangkuman dari pembicaraan telepon yang berlangsung pada 25 Juli itu. Perilisan itu adalah upaya untuk membebaskan Trump dari tuduhan penyalahgunaan jabatan dan upaya pemakzulan oleh Partai Demokrat.

Dalam pembicaraan itu, Trump mendesak Zelensky untuk menyelidiki kandidat presiden dan mantan wakil presiden Joe Biden dan putranya, Hunter yang bekerja di perusahaan gas alam Ukraina.

Setelah membaca rangkuman itu, Kostiantyn Yelisieiev, mantan dubes Ukraina untuk Uni Eropa, mengunggah sebuah pernyataan di Twitter. Yelisieiev mencuit bahwa kata-kata Zelensky telah merusak kerja keras selama bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan kemitraan dengan Berlin, Paris, dan Uni Eropa.

Dia mengacu kepada jawaban Zensky terhadap pernyataan Trump, yang mengecam Kanselir Jerman Angela Merkel dan pemimpin Eropa lainnya karena gagal memberi dukungan finansial yang cukup untuk Ukraina.

“Ya, Anda benar sekali, tidak hanya 100 persen, tetapi 1.000 persen,” kata Zelensky mengiyakan komentar Trump itu.

Yelisieiev menulis bahwa “Berlin dan terutama, Merkel pribadi, bersama Paris, telah memainkan peran utama dalam menyumbangkan kekuatan ekonomi Uni Eropa dan menyasarkan sanksi terhadap Rusia.” Yelisieiev menjadi wakil Ukraina di Brussels dari 2010-2015, sebelum menjadi penasihat diplomatik untuk mantan presiden Petro Poroshenko,

Ahli ilmu politik Inggris, James Sherr, yang kini bekerja di Estonian Institute for International Policy, menyebut acuan Zelensky terhadap pemimpin Jerman dan Perancis sebagai sangat merusak, dan khususnya tidak “adil”, dalam kasus ini terhadap Jerman. [jm/pp]

XS
SM
MD
LG