Tautan-tautan Akses

Kepala Intelijen AS akan Bersaksi Soal Pengaduan Pelapor Terkait Penyelidikan Upaya Pemakzulan Trump


Penjabat Direktur Intelijen Nasional Amerika Joseph Maguire di Gedung Capitol, 26 September 2019.
Penjabat Direktur Intelijen Nasional Amerika Joseph Maguire di Gedung Capitol, 26 September 2019.

Penjabat Direktur Intelijen Nasional Amerika Joseph Maguire, yang menghalangi dirilisnya pengaduan pelapor rahasia yang menjadi pusat penyelidikan pemakzulan Presiden Donald Trump, dijadwalkan memberi kesaksian terbuka pada hari Kamis di hadapan komite intelijen DPR AS.

Maguire juga diperkirakan akan melakukan pembicaraan tertutup dengan komite intelijen Senat.

Rabu malam, beberapa legislator yang menjadi anggota komite-komite intelijen diizinkan melihat pengaduan pelapor tersebut. Tanggapan mereka secara umum sesuai dengan garis partai. Anggota fraksi Demokrat menyatakan percakapan itu tercela dan anggota partai Republik memperkirakan melansir laporan itu secara terbuka tidak akan menimbulkan kekhawatiran bagi kepresidenan Trump.

Namun Ben Sassse, seorang anggota fraksi Republik di komite intelijen Senat, setelah membaca dokumen itu mengatakan kepada wartawan, ada hal-hal yang benar-benar merisaukannya. “Anggota partai Republik seharusnya jangan hanya bersatu membela diri dan anggota partai Demokrat seharusnya tidak menggunakan kata-kata seperti pemakzulan sebelum mereka tahu persis mengenai substansi sesungguhnya,” ujarnya.

Kontroversi mengenai hal ini bermula pekan lalu sewaktu muncul laporan bahwa seorang pelapor rahasia di kalangan intelijen nasional khawatir terkait serangkaian tindakan di kalangan pemerintahan Trump. Salah satunya adalah percakapan telepon Juli lalu antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Pelapor menghubungi inspektur jenderal intelijen, yang menyebut laporan itu “serius” dan “mendesak.”

Para pengacara pelapor telah berhubungan dengan komite intelijen di DPR dan Senat dalam upaya mempertemukan langsung pelapor dengan mereka jika perlu.

Gedung Putih hari Rabu merilis rangkuman percakapan telepon yang memperlihatkan Trump meminta para pejabat Ukraina untuk menyelidiki mantan wakil presiden Amerika Joe Biden.

Demokrat menyatakan rangkuman itu mengukuhkan kecurigaan mereka bahwa presiden menjalankan kebijakan luar negeri Amerika untuk kepentingan politik pribadinya. Namun Presiden Trump menepis dugaan bahwa ia melakukan hal-hal yang menurutnya tidak patut. Beberapa legislator Republik juga membela Trump hari Rabu, dengan mengatakan rangkuman itu tidak memperlihatkan sesuatu yang memberatkan presiden. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG