Tautan-tautan Akses

Uji Coba Pertahanan Misil Amerika Gagal


Badan Pertahanan Misil melakukan uji coba sistem persenjataan pencegat Aegis Misil Balistik Pertahanan dari Komples Uji Coba Misil Pertahanan Aegis Ashore di Kauai, Hawaii, 10 Desember 2015.
Badan Pertahanan Misil melakukan uji coba sistem persenjataan pencegat Aegis Misil Balistik Pertahanan dari Komples Uji Coba Misil Pertahanan Aegis Ashore di Kauai, Hawaii, 10 Desember 2015.

Uji coba pertahanan misil yang dilakukan militer Amerika di atas wilayah Hawaii pada Rabu (31/1), mengalami kegagalan, kata juru bicara Pentagon, Dana White, Kamis (1/2).

“Uji itu tidak mencapai sasaran, tetapi kami selalu belajar sesuatu dari beberapa uji coba ini dan kami juga belajar sesuatu dari percobaan ini,” kata White.

Badan Pertahanan Misil atau MDA mengatakan sebuah Misil Standar 3 Blok IIA atau SM-3 diluncurkan dari sebuah fasilitas di Hawaii dan berusaha mencegat sebuah misil balistik jarak menengah selama uji berlangsung.

Ini adalah pertama kalinya misil SM-3 diluncurkan dari daratan menggunakan sistem pengujian Aegis Ashore, kata MDA. Badan itu sedang menyelidiki penyebab kegagalan.

Jepang merencanakan untuk membeli sistem Aegis Ashore yang berbasis di darat guna meningkatkan pertahanan terhadap Korea Utara, dan misil yang dipergunakan dalam uji ini masih dalam tahap pengembangan.

Sistem pertahanan misil yang diuji coba pada Rabu bisa digunakan di kawasan Pasifik Barat. Tetapi, sistem ini bukan senjata yang digunakan untuk melindungi Amerika daratan terhadap misil balistik antar-benua atau ICBM yang sedang dikembangkan oleh Korea Utara.

“Sistem primer yang dipergunakan untuk melindungi dari serangan ICBM Korea Utara terhadap Amerika daratan adalah pencegat berbasis darat, dan terletak di Fort Greely, Alaska, dan juga di California,” kata Letnan Jenderal Kenneth “Frank” McKenzie kepada wartawan pada Kamis. “Itu bukan misil yang diuji.”

Amerika pernah secara sukses mencegat sebuah misil jarak menengah dari USS John Paul Jones di lepas pesisir Hawaii dalam sebuah uji pada Agustus 2017.

Tetapi, sekitar sebulan sebelum peluncuran yang sukses itu, sebuah uji misil SM-3 mengalami kegagalan akibat kesalahan masukan oleh seorang pelaut di atas kapal itu sehingga menyebabkan misil itu menghancurkan diri sendiri sebelum mencapai sasaran, menurut MDA. [ps/jm]

XS
SM
MD
LG