Tautan-tautan Akses

Turun Takhta, Akihito Lakukan Ritual Melapor pada Dewa Shinto


Kaisar Jepang, Akihito, didahului oleh seorang pendeta Shinto saat ia meninggalkan tempat kediamannya untuk berkunjung ke kuil Ise Jingu, menjelang tanggal turun takhtanya tanggal 30 April 2019. Ise, Jepang Tengah, 18 April 2019 (foto: Reuters/Issei Kato
Kaisar Jepang, Akihito, didahului oleh seorang pendeta Shinto saat ia meninggalkan tempat kediamannya untuk berkunjung ke kuil Ise Jingu, menjelang tanggal turun takhtanya tanggal 30 April 2019. Ise, Jepang Tengah, 18 April 2019 (foto: Reuters/Issei Kato

Kaisar Akihito berdoa di sebuah kuil Jepang hari Kamis dalam sebuah ritual untuk melaporkan rencananya untuk turun takhta kepada para dewa Shinto.

Kaisar berusia 85 tahun tersebut akan turun takhta pada tanggal 30 April dimana ini adalah pertama kalinya seorang kaisar turun takhta setelah 200 tahun dan sesuatu yang langka dalam sejarah kekaisaran Jepang yang telah berusia berabad-abad.

Putra Mahkota Naruhito akan menggantikan Kaisar Akihito sebagai penerus takhta bunga krisan pada tanggal 1 Mei nanti.

Kaisar Akihito melakukan ritual yang disebut “Shinetsu no Gi” di Kuil Ise di bagian barat Jepang sebagai bagian proses pergantian takhta.

Kaisar Akihito yang mengenakan tuxedo berangkat menuju kuil, para pejabat istana bertanggung jawab untuk memegang dua pusaka kekaisaran – pedang dan permata. Pusaka yang ketiga, sebuah cermin, disimpan di kuil. Semua pusaka itu dibawa dari istana di Tokyo dan mengiringi kaisar. Lambang kekaisaran, atau tiga pusaka, akan diserahterimakan kepada Naruhito setelah pergantian takhta ini.

Putri kaisar dan pendeta utama kuil, Sayako Kuroda, juga hadir dalam ritual itu.

Kuil Ise adalah pusat peribadatan kaisar Jepang pada masa perang dan masih menjadi daya tarik bagi para tokoh politik maupun pengusaha dewasa ini.

Para kaisar Jepang dahulunya dipercaya sebagai keturunan langsung dewi matahari, Amaterasu, yang dipuja di kuil Ise dan berada di puncak “yaoyorozu,” atau 8 juta dewa dari berbagai hal dalam kepercayaan Shinto. Ritual yang dilakukan di Kuil Ise dimaksudkan untuk keluarga kekaisaran, dan kaisar hingga tahun 1945 sekaligus adalah pendeta kepala sementara Shinto adalah agama negara dan kaisar dianggap sebagai dewa yang hidup.

Shinto, agama yang mungkin sama tuanya dengan Jepang itu sendiri, adalah perpaduan yang kaya dari kisah rakyat, pemujaan bagi segala hal yang bersifat alami dan bangsa Jepang. [ww/fw]

Recommended

XS
SM
MD
LG