Tautan-tautan Akses

Turki Tuding AS Lancarkan Perang Ekonomi


Turkish President Tayyip Erdogan addresses parliamentarians from his ruling AK Party during a meeting at the parliament in Ankara, Turkey, July 24, 2018.
Turkish President Tayyip Erdogan addresses parliamentarians from his ruling AK Party during a meeting at the parliament in Ankara, Turkey, July 24, 2018.

Presiden Turki, Sabtu (11/8), mengatakan masalah-masalah ekonomi negaranya disebabkan oleh AS dan negara-negara lain, yang katanya sedang melancarkan perang ekonomi terhadap negaranya.

Recep Tayyip Erdogan menanggapi kejatuhan nilai mata uang Turki, lira, terhadap dolar AS menyusul diterapkannya sanksi dan tarif oleh AS dalam dua pekan belakangan.

Dalam tajuk opini di New York Times, Jumat (10/8), Erdogan menulis "kegagalan untuk membatalkan tindakan sepihak (unilateralisme) dan sikap tidak hormat akan mengharuskan kami untuk mulai mencari kawan dan sekutu baru."

Turki dan AS bertikai pekan lalu mengenai kegagalan Turki untuk membebaskan seorang pastor AS bernama Andrew Brunson dari tahanan rumah, sementara dia menunggu sidang atas dakwaan terorisme. Brunson telah ditahan selama 20 bulan belakangan atas tuduhan bahwa dia mendukung kelompok-kelompok yang dianggap sebagai teroris oleh pemerintah Turki.

Sebagai balasan atas penolakan Turki untuk membebaskan Brunson dari tahanan rumah, AS menjatuhkan sanksi terhadap dua pejabat Turki. Selain itu, Jumat, Presiden Donald Trump mentweet bahwa dia menaikkan tarif atas impor baja dan alumunium dari Turki. Dia mencuit di Twitter, "Hubungan kami dengan Turki kurang baik saat ini."

Tarif bea impor atas alumunium Turki akan naik sampai 20 persen dan tarif baja akan naik sampai 50 persen, menurut Trump.

Nilai mata uang Turki anjlok sekitar 40 persen dalam setahun terakhir. [vm/al]

XS
SM
MD
LG