Tautan-tautan Akses

Turki Tahan 7 Orang Dalam Penyelidikan Kaburnya Ghosn dari Jepang


Seorang penjaga keamanan berbicara dengan seorang polisi di kediaman mantan pemimpin Nissan, Carlos Ghosn, di Beirut, Lebanon, 31 Desember 2019.
Seorang penjaga keamanan berbicara dengan seorang polisi di kediaman mantan pemimpin Nissan, Carlos Ghosn, di Beirut, Lebanon, 31 Desember 2019.

Pihak berwenang Turki telah menahan tujuh orang sebagai bagian dari investigasi mengenai bagaimana mantan CEO Nissan Carlos Ghosn, yang menghindar dari pembebasan dengan jaminan, dapat kabur ke Lebanon melalui Istanbul, lapor media Turki hari Kamis (2/1).

Kantor berita pemerintah Anadolu menyebutkan ketujuh orang itu dicurigai membantu Ghosn. Televisi NTV melaporkan penyelidikan itu diluncurkan oleh Kementerian Dalam Negeri Turki.

Sementara itu kantor berita swasta DHA melaporkan bahwa mereka yang ditahan terdiri dari empat pilot, seorang manajer perusahaan kargo dan dua pegawai bandara.

Ghosn melarikan diri ke Lebanon pekan ini sebelum persidangannya di Jepang atas tuduhan pelanggaran finansial. Media Turki melaporkan ia kabur ke Lebanon dengan jet pribadi via Istanbul.

Lebanon menyatakan bahwa Ghosn memasuki negara itu secara legal dan tidak ada alasan untuk mengambil tindakan terhadapnya.

Jepang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Lebanon.

Ghosn, yang didakwa karena melaporkan pendapatannnya dalam jumlah yang lebih rendah dan pelanggaran kewajibannya, telah berulangkali menegaskan ia tidak bersalah. Ia mengatakan pihak berwenang Jepang mengemukakan tuduhan itu untuk mencegah kemungkinan merger lebih besar antara Nissan Motor Co. dan mitra aliansinya, Renault SA. Sebelum ditangkap, Ghosn adalah CEO Nissan dan Renault.

Uang jaminan pembebasan 14 juta dolar yang dibayar Ghosn dua kali secara terpisah agar dapat keluar dari tahanannya telah dicabut. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG