Tautan-tautan Akses

Turki Naikkan Tarif Menyusul Pertikaian dengan AS


Presiden Turki Tayyip Erdogan di Ankara, 14 Agustus 2018.
Presiden Turki Tayyip Erdogan di Ankara, 14 Agustus 2018.

Turki, Rabu (15/8), mengumumkan kenaikan tarif sejumlah produk impor dari Amerika, langkah terbaru dalam sikap saling serang di tengah-tengah hubungan yang memburuk antara kedua negara. Tarif tambahan itu berlaku untuk kendaraan, alkohol, batubara, beras dan kosmetik dari AS.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan di Twitter, peningkatan tarif itu dilakukan sebagai pembalasan atas serangan-serangan ekonomi yang dilancarkan AS secara sadar.

Presiden Recep Tayyip Erdogan menuding AS melangsungkan perang ekonomi dengan negaranya dan, Selasa (14/8), ia mengusulkan pemboikotan produk-produk elektronik AS.

"Jika mereka memiliki iPhone, di tempat lain ada Samsung, negara kita juga memiliki Vestel," kata Erdogan.

Ditanya apakah pemerintahan Presiden AS Donald Trump akan bereaksi terhadap aksi boikot Turki, juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengungkapkan, ia tidak memiliki informasi terkait sikap Gedung Putih mengenai hal itu.

Sumber-sumber di pemerintahan Trump mengatakan, sanksi-sanksi lebih lanjut terhadap Turki masih terus dipertimbangkan. Namun, Sanders menolak untuk mengatakan, bagaimana pemerintah AS merencanakan untuk memberlakukan lebih banyak tekanan terhadap Ankara, yang berulangkali mengabaikan seruan Trump dan pihak-pihak lain untuk membebaskan pendeta Andrew Brunson.

Turki menuduh Brunson melakukan tindakan mata-mata dan menempatkannya dalam tahanan rumah sementara menunggu proses pengadilan. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG