Tautan-tautan Akses

Hubungan Turki-Amerika Genting


Seorang pria Turki menunggu untuk menukarkan uang dolar dengan mata uang Turki, Lira, di penukaran mata uang asing di Ankara, 10 Agustus 2018.
Seorang pria Turki menunggu untuk menukarkan uang dolar dengan mata uang Turki, Lira, di penukaran mata uang asing di Ankara, 10 Agustus 2018.

Krisis dalam hubungan Amerika-Turki yang telah mengakibatkan tekanan kuat bagi perekonomian Turki, juga berisiko merusak hubungan antara kedua sekutu NATO yang penting itu, dan bisa mengakibatkan konsekuensi yang lebih luas lagi dalam bidang geopolitik, kata kantor berita AFP.

Presiden Amerika Donald Trump minggu lalu mengumumkan tarif bea impor baru untuk baja dan aluminium buatan Turki, yang mengakibatkan nilai mata uang Turki anjlok.

Kemudian pada Jumat (10/8), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, apabila Amerika tidak mau menghentikan “aksi unilateral dan penghinaannya,” Turki akan “mulai mencari kawan-kawan dan sekutu baru.”

Peringatan Turki itu keluar setelah Erdogan mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas masalah ekonomi dan perdagangan dan juga krisis di Suriah.

Hubungan militer Amerika dan Turki juga tegang karena Amerika mendukung pejuang Kurdi di Suriah yang dikenal dengan nama YPG, yang menurut Turki hanyalah perpanjangan tangan kelompok teroris Partai Pekerja Turki (PKK).

Senin (13/8), trump menandatangani RUU pertahanan yang baru yang dengan tegas melarang penjualan pesawat tempur F-35 buatan Amerika kepada Turki, kalau negara itu jadi membeli rudal anti pesawat udara S-400 buatan Russia.

Laksamana James Stavridis, mantan komandan tertinggi Amerika dalam NATO mendesak Amerika dan Turki supaya berusaha sebaik mungkin untuk memulihkan hubungan.

“Kalau kita kehilangan Turki, itu akan menjadi kesalahan yang sangat luar biasa besar,” katanya dalam wawancara dengan stasiun televisi MSNBC, Senin.

Penasihat keamanan nasional Presiden Trump, John Bolton bertemu dengan Duta Besar Turki untuk Amerika Serdar Kilic, Senin, untuk membahas berlanjutnya penahanan pendeta Amerika Andrew Brunson, dan sekaligus membahas hubungan Amerika-Turki.”

Joshua Landis, direktur Pusat Studi Masalah Timur Tengah, mengatakan akan terjadi bencana kalau Turki keluar dari NATO.

“Tidak ada untungnya mendepak Turki, karena negara itu akan segera jatuh ke tangan Russia,” katanya.

Selain itu Amerika juga harus mempertimbangkan kenyataan bahwa pangkalan angkatan udara Turki di Incirlik, yang hanya 110 km dari perbatasan dengan Suriah, sering digunakan Amerika untuk melancarkan operasi militer di Timur Tengah.

Pasukan Amerika belum lama ini masih menerbangkan pesawat-pesawat pembomnya dari Turki untuk melawan ISIS di Irak dan Suriah.

Selain itu, kata kantor berita AFP, fasilitas militer Amerika di Incirlik itu juga dilaporkan menyimpan kira-kira 50 bom nuklir Amerika. [ii]

XS
SM
MD
LG