Tautan-tautan Akses

Turki Minta Negara Berpengaruh Tetapkan Zona Larangan Terbang di Suriah


Asap mengebul di kota Saraqeb, di bagian timur provinsi Idlib di Suriah barat laut, menyusul pemboman oleh pasukan pemerintah Suriah, 27 Februari 2020.
Asap mengebul di kota Saraqeb, di bagian timur provinsi Idlib di Suriah barat laut, menyusul pemboman oleh pasukan pemerintah Suriah, 27 Februari 2020.

Turki, Jumat (28/2) meminta masyarakat internasional agar memberlakukan zona larangan terbang di Suriah untuk melindungi ratusan ribu warga sipil dari serangan udara pasukan pemerintah di kawasan Idlib.

Fahrettin Altun, Direktur Komunikasi kepresidenan Turki melalui Twitter menyatakan bahwa Rusia dan Iran, para pendukung Presiden Bashar al-Assad, “akan kehilangan semua kredibilitas mereka jika gagal mempertahankan komitmen mereka untuk mengurangi kekerasan dan pertempuran di Idlib.”

“Jutaan warga sipil dibombardir dari udara selama berbulan-bulan sekarang ini. Infrastruktur, termasuk sekolah dan rumah sakit, dijadikan sasaran secara sistematis oleh rezim Suriah. Genosida sedang berlangsung perlahan-lahan di depan mata kita. Mereka yang sadar dan bermartabat harus bersuara!,” jelasnya.

Rezim Suriah “melakukan pembersihan demografis dan etnis di kawasan ini,” sebut Altun. “Kita tidak bisa mengabaikannya!”

Rahmi Dogan, Gubernur Hatay, provinsi di Turki yang berbatasan dengan Idlib mengatakan, akibat serangan udara itu, 33 tentara Turki meninggal. Tak seorang pun dari 32 tentara yang luka akibat serangan pemerintah Suriah, dan sedang dirawat di rumah sakit, dalam keadaan kritis.

Sementara itu, para duta besar dari negara-negara NATO mengadakan pembicaraan darurat atas permintaan Turki, anggota aliansi tersebut.

Departemen Pertahanan AS menyatakan Menteri Mark Esper berbicara dengan sejawatnya, Menteri Pertahanan Turki, pada hari Kamis, dan mereka membahas Idlib serta Libya.

“Kami sedang menjajaki cara-cara Amerika untuk dapat bekerja sama dengan Turki dan masyarakat internasional,” sebut Pentagon mengacu pada percakapan itu.

Sementara pertempuran di provinsi Idlib, Suriah, meningkat, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengklaim pemberontak yang didukung pasukan Turki telah merebut kembali sebuah kota strategis dari pasukan Damaskus. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG