Tautan-tautan Akses

Turki, Rusia akan Lakukan Pembicaraan Lagi Untuk Redakan Ketegangan di Suriah


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, 19 Februari 2020. (Foto: dok).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, 19 Februari 2020. (Foto: dok).

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Selasa (25/2) mengumumkan bahwa satu delegasi Rusia akan tiba hari Rabu (26/2) guna memulai kembali pembicaraan yang bertujuan untuk meredakan ketegangan di Suriah Barat laut. Ia juga mengatakan belum ada konsensus mengenai pertemuan empat negara bulan depan antara para pemimpin Perancis, Jerman, Rusia dan Turki.

Namun Erdogan mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin tetap akan datang ke Turki pekan depan untuk pertemuan bilateral. Moskow sejauh ini belum mengukuhkan lawatan 5 Maret oleh presiden Rusia itu ke Turki. Erdogan berbicara kepada wartawan sebelum bertolak ke Azerbaijan.

Ketegangan sangat tinggi di tengah-tengah ofensif pasukan pemerintah Suriah di Idlib dan beberapa daerah di provinsi Aleppo, wilayah terakhir yang dikuasai pemberontak di Suriah. Pasukan pemerintah telah merebut puluhan kota dan desa dalam ofensif dukungan Rusia sejak Desember lalu. Lebih dari 900 ribu orang telah mengungsi, kebanyakan kini memadati daerah yang di dekat perbatasan dengan Turki.

Ofensif pemerintah Suriah juga menghancurkan perjanjian gencatan senjata yang rapuh yang dicapai Turki dan Rusia pada tahun 2018, meski mereka mendukung pihak-pihak yang berlawanan dalam konflik di Suriah. Turki telah mengancam akan melakukan tindakan militer apabila pasukan Suriah tidak mundur ke posisi-posisi yang mereka kuasai sebelumnya.

“Rusia mendukung Suriah pada tingkat tertinggi,” kata Erdogan. “Meskipun mereka menyangkalnya, kami memiliki bukti. Kami dipaksa terlibat dalam pertempuran ini,” lanjutnya.

“Satu delegasi dari Rusia akan tiba di negara kami besok,” kata Erdoga. Para pejabat Turki telah melaporkan ada sedikit kemajuan dalam dua pertemuan Turki-Rusia sebelumnya, tetapi hasil itu tidak memuaskan. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG