Tautan-tautan Akses

Gedung Putih: Trump Tak Tahu bahwa Flynn Jadi 'Agen Asing'


Perusahaan milik Jenderal (purn.) Michael Flynn menerima bayaran 530 ribu dolar dari pemerintah Turki (foto: ilustrasi).
Perusahaan milik Jenderal (purn.) Michael Flynn menerima bayaran 530 ribu dolar dari pemerintah Turki (foto: ilustrasi).

Gedung Putih hari Jumat (10/3) mengatakan tim transisi Presiden Trump mengetahui sebelum pelantikan Presiden 20 Januari lalu, bahwa Jenderal Michael Flynn, yang ditunjuk oleh Trump untuk menjadi penasihat keamanan nasionalnya, mungkin harus memberi tahu bahwa ia telah bertindak sebagai “agen pemerintah asing.”

Namun, juru bicara Presiden Trump, Sean Spicer mengatakan Presiden tidak pernah diberitahu sebelumnya tentang hubungan Flynn dengan pemerintah Turki, yang membayar perusahaan Flynn 530.000 dolar tahun lalu.

Jenderal pensiunan Flynn, yang dipecat oleh presiden Trump karena berbohong tentang hubungannya dengan Duta Besar Rusia di Washington, baru minggu ini memberi tahu Departemen Kehakiman AS bahwa ia telah mewakili kepentingan pemerintah Turki tahun lalu.

Flynn sebelumnya hanya memberitahu Kongres bahwa ia telah melobi pemerintah Amerika atas nama sebuah perusahaan Belanda, tapi tidak menyebutkan pekerjaannya bagi pemerintah Turki, seperti yang diharuskan oleh peraturan Amerika.

Juru bicara Spicer ditanyai dengan gencar oleh wartawan hari Jumat tentang Flynn, Presiden Trump, Wakil Presiden Mike Pence dan peristiwa lobi untuk kepentingan Turki itu.

Menurut Spicer, para pengacara Jenderal Flynn telah menghubungi tim transisi Trump untuk menanyakan apakah sebagai calon penasihat keamanan nasional ia harus melaporkan kegiatannya yang menyangkut pemerintah Turki kepada pejabat Amerika.

Tim transisi Trump menjawab bahwa terserah padanya (Flynn) untuk memutuskan apakah ia akan melakukan hal itu atau tidak.

Ketika ditanya, “Apakah Presiden diberi tahu tentang semua hal yang berhubungan dengan pemerintah Turki itu?”, Spicer menjawab “Tidak. Dia (Trump) tidak diberi tahu.”

Perusahaan milik Flynn disewa oleh pemerintah Turki tiga bulan sebelum Konvensi Nasional Partai Republik bulan Juli tahun lalu untuk menyelidiki Fethulah Gulen, seorang ulama Turki yang sudah lama tinggal di Amerika. Gulen dituduh oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkomplot untuk menggulingkannya dalam sebuah kudeta militer yang gagal tahun lalu.

Flynn menulis laporan panjang yang dimuat dalam suratkabar The Hill yang terbit di Washington pada hari pemilihan Presiden, berjudul “Sekutu kita Turki dalam krisis dan perlu dukungan kita.”

Laporan itu memuji Turki sebagai sekutu amerika yang penting dan mengutuk Gulen sebagai seorang “ulama gurem” yang menggambarkan dirinya sebagai seorang moderat, tapi sesungguhnya ia adalah seorang Muslim radikal.”

Harian The Hill kemudian menambahkan keterangan berikut dalam websitenya, yang mengatakan harian itu tidak tahu-menahu tentang kegiatan Flynn sebagai pelobi sebelum ini.

“Empat bulan setelah artikel itu diterbitkan,” kata redaksi The Hill, “Jenderal Flynn melaporkan kepada pemerintah federal bahwa ia telah mendapat pembayaran 530.000 dollar tahun lalu sebagai jasa konsultan yang mungkin telah membantu pemerintah Turki."

Dalam laporan itu, Flynn mengatakan ia menerima pembayaran dari sebuah perusahaan Belanda, Inovo BV, yang dimiliki oleh seorang pebisnis Turki yang punya hubungan dengan Presiden Turki Erdogan, dan bahwa perusahaan itu telah memeriksa laporan Flynn tadi sebelum dimuat oleh harian The Hill.” [ii]

XS
SM
MD
LG