Tautan-tautan Akses

Trump: Tembok Perbatasan AS-Meksiko Tak Terbuat dari Beton


Pasukan penjaga perbatasan AS melakukan patroli di perbatasan AS-Meksiko terlihat dari kota Tijuana, Meksiko (foto: dok).
Pasukan penjaga perbatasan AS melakukan patroli di perbatasan AS-Meksiko terlihat dari kota Tijuana, Meksiko (foto: dok).

Presiden Amerika Donald Trump hari Senin (31/12) mengakui bahwa tidak semua penghalang yang ingin dibangunnya di sepanjang perbatasan Amerika-Meksiko merupakan beton sebagaimana selama ini kerap disebutnya.

“Tembok TIDAK PERNAH DIHILANGKAN (dalam pembicaraan.red), seperti yang telah dilaporkan oleh media,” cuit Trump di Twitter. Ia membantah pernyataan Kepala Staf Gedung Putih John Kelly yang dalam sebuah wawancara akhir pekan lalu mengatakan pemerintah Trump telah menghapus gagasan “tembok beton yang kokoh” yang disampaikan pada awal masa jabatan Trump yang sudah memasuki tahun kedua.

Tetapi Trump mengakui bahwa “Sebagian tembok akan terbuat dari beton tetapi sejumlah pakar di Patroli Perbatasan lebih memilih Tembok yang tembus pandang (sehingga memungkinkan melihat apa yang terjadi di kedua sisi). Masuk akal bagi saya!”

Trump meraih dukungan kuat dari orang-orang yang setia kepadanya dalam kampanye presiden tahun 2016 ketika ia menjanjikan pembangunan tembok beton yang kokoh di sepanjang perbatasan selatan Amerika-Meksiko, yang mencapai 3.200 kilometer. Ia bahkan berulangkali menegaskan bahwa Meksiko yang akan membayar pembangunan tembok itu.

Sebagai presiden, Trump berupaya mendapatkan anggaran untuk pembangunan tembok beton itu dari para pembayar pajak. Tetapi Kongres menolak keras upaya itu dan memicu penghentian seperempat operasi pemerintah Amerika. Lebih dari 380 ribu PNS dirumahkan, sementara sekitar 420 ribu PNS lainnya harus bekerja tanpa dibayar.

Penghentian sebagian operasi pemerintah itu berlangsung tepat tanggal 21 Desember mulai jam 00.01 dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. (em)

XS
SM
MD
LG