Tautan-tautan Akses

Trump Janjikan Tanggapan 1.000 Kali Lebih Keras Jika Iran Menyerang


Bendera AS, Uni Emirat Arab, Israel dan Bahrain di Netanya, Israel, 14 September 2020.
Bendera AS, Uni Emirat Arab, Israel dan Bahrain di Netanya, Israel, 14 September 2020.

Presiden AS Donald Trump, Senin (14/9), berjanji bahwa setiap serangan yang dilancarkan Iran akan dibalas oleh serangan yang 1.000 kali lebih keras setelah muncul laporan-laporan bahwa Iran berencana melakukan pembalasan atas pembunuhan jenderal Qassem Soleimani.

Sebuah laporan media AS, mengutip sejumlah pejabat yang dirahasiakan nama mereka, mengatakan, Iran memiliki rencana untuk membunuh duta besar AS untuk Afrika Selatan sebelum pemilihan presiden November mendatang.

Dalam cuitannya di Twitter, Senin malam (14/9), Trump mengatakan, “Menurut laporan pers, Iran merencanakan pembunuhan, atau serangan lain, terhadap Amerika Serikat sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin teroris Soleimani."

"Setiap serangan dari Iran, dalam bentuk apapun, terhadap Amerika Serikat akan dibalas oleh serangan terhadap Iran yang 1.000 kali lebih keras,” cuit Trump.

Hubungan antara Washington dan Teheran telah tegang sejak revolusi Iran, dan menjadi kian panas sejak Trump secara sepihak menarik AS mundur dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran pada Mei 2018.

Januari lalu, sebuah pesawat nirawak AS digunakan untuk menewaskan Soleimani di Baghdad. Washington memberlakukan kembali sanksi-sanksi terhadap Iran dan berusaha memperpanjang embargo senjata terhadap negara itu yang akan berakhir Oktober mendatang.

Menlu AS, Mike Pompeo. (Foto: dok).
Menlu AS, Mike Pompeo. (Foto: dok).

Menlu AS Mike Pompeo, Senin (14/9), menolak mengomentari laporan mengenai ancaman terhadap Lana Marks, duta besar AS untuk Afrika Selatan yang merupakan sekutu dekat Trump. Namun Pompeo mengatakan kepada Fox News bahwa “Republik Islam Iran terlibat dalam berbagai usaha pembunuhan di berbagai penjuru dunia. Mereka membunuh orang-orang di Eropa dan bagian-bagian lain di dunia. Kami menanggapi serius dugaan ini.”

"Kami menegaskan pada Republik Islam Iran bahwa tindakan seperti ini, menyerang warga Amerika di mana saja dan kapan saja, entah itu diplomat, duta besar, atau tentara kami, sama sekali tidak bisa diterima,” ujar Pompeo.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Senin, membantah laporan mengenai rencana pembunuhan itu. Ia menyatakan bahwa laporan itu tidak berdasar, dan merupakan bagian dari “metode busuk yang berulang kali dilakukan untuk menciptakan sentimen anti-Iran di panggung internasional.” [ab/uh]

XS
SM
MD
LG