Tautan-tautan Akses

Trump Hadapi Tantangan dari Dalam dan Luar Negeri di Tengah Dukungan yang Rendah


Presiden AS Donald Trump saat menyampaikan pernyataan terkait serangan misil ke pangkalan udara Suriah, dari kediamannya di Mar-a-Lago estate, West Palm Beach, Florida, 6 April 2017 (Foto: dok).
Presiden AS Donald Trump saat menyampaikan pernyataan terkait serangan misil ke pangkalan udara Suriah, dari kediamannya di Mar-a-Lago estate, West Palm Beach, Florida, 6 April 2017 (Foto: dok).

Presiden Donald Trump mendekati 100 hari pertama menjabat, dengan tingkat dukungan publik masih terus berkisar 40 persen, angka yang termasuk rendah untuk presiden baru.

Dukungan bagi Trump dalam kebijakan luar negeri telah meningkat sedikit di tengah serangan militer AS baru-baru ini di Suriah dan Afghanistan, tapi dalam agenda domestik tampaknya tidak berubah.

Setelah beberapa bulan mengalami benturan dalam urusan domestik, Presiden Trump telah mengalihkan perhatian ke masalah kebijakan luar negeri termasuk program misil Korea Utara dan serangan militer AS baru-baru ini di Suriah dan Afghanistan.

"Sekarang ini dunia berantakan. Tapi saya pikir pada saat kita tuntas, dunia akan menjadi tempat yang jauh lebih baik untuk hidup, dan saya beritahu Anda, berbicara atas nama saya sendiri, bahwa pada saat saya selesai, dunia akan menjadi jauh lebih baik untuk hidup karena sekarang ini situasinya berbahaya," jelas Presiden Trump.

Penggunaan kekuatan militer AS ini disambut oleh pemimpin Partai Republik di Senat Mitch McConnell. "Pesan yang menarik untuk musuh-musuh kita di seluruh dunia dan sekutu-sekutu kita di seluruh dunia bahwa pemerintahan ini akan lebih tegas dari yang sebelumnya," komentarnya.

Tapi posisi Trump di dalam negeri lebih rumit.

Para pengunjuk rasa dengan jumlah sangat besar menuntut agar presiden mengumumkan laporan pajaknya. Di California, ada bentrokan antara demonstran anti-Trump dan pro-Trump.

Upaya Trump dalam layanan kesehatan dan prioritas domestik lainnya masih terhenti, dibekukan oleh politik yang terpolarisasi.

"Dia akan mengalami kesulitan terus-menerus kecuali dia bergerak ke tengah. Kami menunggu dia untuk melakukannya," kata pemimpin Partai Demokrat di Senat Chuck Schumer.

Dari awal kepresidenannya, Trump telah kewalahan memperluas basis pendukungnya, kata Sarah Binder, analis dari Brookings Institution.

"Dimulai dengan tingkat dukungan terendah dalam sejarah, dan walaupun dukungan tetap cukup tinggi untuk Partai Republik, angka-angka itu turun sedikit. Jadi ke depannya akan sangat sulit untuk membangun koalisi besar dalam politik Amerika dari basis yang sangat sempit," jelas Sarah.

William Galston, analis dari Brookings Institution mengatakan, harapan terbaik Trump untuk menyelesaikan isu-isu domestik adalahmungkin dengan meminta dukungan Partai Demokrat, meski berisiko membuat Partai Republik marah.

"Jika pemerintah benar-benar ingin bergerak ke arah itu, mereka harus segera memulai diskusi dengan pihak Demokrat mengenai isu-isu seperti reformasi pajak dan perbaikan infrastruktur. Ini penilaian saya," kata William Galston.

Hampir 100 hari dalam kepresidenannya, Trump kini berusaha menyeimbangkan kebutuhan mendesak terkait agenda domestiknya di tengah ketidakpastian dan perubahan dunia. [as/ab]

XS
SM
MD
LG