Tautan-tautan Akses

Trump, Clinton Saling Serang Soal Kontroversi Masing-masing


Kandidat presiden AS Hillary Clinton dan Donald Trump.
Kandidat presiden AS Hillary Clinton dan Donald Trump.

Trump menyerang isu email saat Clinton masih menjabat Menlu, sementara Clinton mengatakan komentar Trump soal senjata melampaui batas.

Kandidat presiden AS Hillary Clinton dan Donald Trump hari Rabu (10/8) saling serang soal kontroversi yang melibatkan masing-masing, komentar-komentar baru Trump mengenai pengawasan senjata yang bahkan mengguncang sebagian pendukung, dan isu lama mengenai email Clinton yang diinginkan pendukung Clinton seharusnya sudah berlalu.

Kelompok konservatif Judicial Watch merilis sejumlah email baru yang dikirim dan diterima ketika Clinton menjadi menteri luar negeri. Pesan-pesan itu antara para pembantu Clinton di Departemen Luar Negeri dan Clinton Foundation, lembaga amal yang didirikannya bersama suaminya, mantan presiden Bill Clinton.

Pihak konservatif menuduh email-email itu membuktikan para penyumbang yayasan itu punya akses khusus ke Deplu, hal yang selalu disangkal kampanye Clinton.

Berbicara kepada hadirin di tambang batu bara di negara bagian Virginia, Trump meyebut email-email terbaru Clinton itu “uang pelicin” yang bisa membeli pengaruh menlu AS.

“Benar-benar sangat buruk” dan ilegal, kata Trump sebelum mengecam media yang dituduhnya tidak melaporkan fakta-fakta itu.

Bersamaan dengan pidato Trump kepada para penambang itu, Clinton berbicara kepada pendukungnya di Iowa. Ia mencela komentar Trump hari Selasa yang oleh para pengecam dikatakan seruan kepada pendukung hak kepemilikan senjata untuk membunuh Clinton dan hakim-hakim Mahkamah Agung yang menginginkan pengawasan senjata lebih ketat.

Clinton mengatakan komentar-komentar Trump “melampaui batas”.

“Kata-kata punya makna. Jika kita mencalonkan diri sebagai presiden atau menjadi presiden Amerika, kata-kata bisa berdampak sangat besar,"ujarnya.

Ia menulis di Twitter bahwa “ia merasa rendah hati dan tersentuh” dengan pendukung Partai Republik yang bersedia berbicara dan mengatakan bahwa Donald Trump tidak mewakili nilai-nilai mereka.

Agen Rahasia Amerika yang bertugas melindungi presiden dan calon presiden mengatakan mengetahui komentar-komentar Trump. Tidak jelas tindakan apa yang diambil, kalaupun ada tindakan.

Trump menyangkal ada niat kekerasan di balik komentarnya. Ia mengatakan, jelas yang dimaksudkan adalah mereka yang ingin melindungi hak konstitusional untuk memiliki senjata harus bersatu dan tidak memilih Clinton.

Kepada para penambang yang membawa poster bertuliskan “Trump Gali Batu-bara," Trump berjanji untuk menghidupkan kembali industri batu-bara yang terpuruk dan membuat para penambang kembali bekerja.

Ia mengatakan tambang merupakan sumber energi yang dihancurkan oleh peraturan pemerintah yang menentang polusi dari pembakaran batu bara.

Clinton di Iowa menekankan apa yang disebutnya pentingnya energi terbarukan yang bersih. Ia mengatakan teknologi seperti matahari dan angin bisa menciptakan ribuan lapangan kerja dan membuat Amerika menjadi ‘adidaya energi bersih' abad 21. [my/al]

XS
SM
MD
LG