Tautan-tautan Akses

Trump Bantah Klaim Suriah Tembak Jatuh Rudal-rudal AS


Langit di Damaskus terang benderang oleh misil-misil dari darat ke udara saat AS melakukan serangan atas beberapa sasaran di ibukota Suriah itu, Sabtu (14/4) dini hari.
Langit di Damaskus terang benderang oleh misil-misil dari darat ke udara saat AS melakukan serangan atas beberapa sasaran di ibukota Suriah itu, Sabtu (14/4) dini hari.

Presiden AS, Donald Trump dan pejabat Pentagon menampik klaim Rusia bahwa sistem pertahanan udara Suriah menembak jatuh sebagian besar rudal jelajah yang ditujukan ke tiga lokasi senjata kimia penting.

Kantor berita Rusia, Senin, mengutip Kementerian Pertahanan Rusia yang mengatakan, misil Pantsir-S1 Suriah hampir 100 persen berhasil menangkis serangan udara yang dipimpin AS Sabtu pagi.

Juru bicara Departemen Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan, sistem Pantsir meluncurkan 112 rudal darat ke udara, menembak jatuh 71 dari ke 103 rudal jelajah Inggris dan Prancis.

Rudal Pantsir yang juga disebut SA-22 Greyhound adalah sistem berbasis di darat yang dapat menembak beberapa target (sasaran) secara bersamaan. Menurut PusatStrategi dan Studi Internasional Program Ancaman Rudal, rudal itu berdaya jangkau sekitar 20 kilometer.

Meskipun ada klaim itu, Presiden Trump dan pejabat militer AS mempertahankan hasil kajian awal mereka bahwa semua 105 rudal jelajah yang diluncurkan oleh Amerika, Inggris dan Prancis mencapai sasaran dimaksud, hanya dalam selang waktu dua menit satu dengan lainnya.

"Mereka tidak menembak jatuh rudal kami," kata Trump Senin di Florida, mengejek klaim sukses Rusia yang mengaku berhasil menggagalkan serangan itu." "Peralatan mereka tidak berfungsi dengan baik."

“Kami yakin, semua rudal kami mencapai target,” kata Direktur Staf Gabungan, Letnan Jenderal Kenneth McKenzie kepada para wartawan di Pentagon Sabtu.

“Tidak satupun pesawat atau rudal kami yang terlibat dalam operasi ini berhasil dikonfrontir oleh system pertahanan udara Suriah, dan tidak ada petunjuk bahwa sistem pertahanan udara Rusia dioperasikan,” katanya.

Pejabat pertahanan AS juga mengatakan, tidak ada petunjuk bahwa sistem pertahanan udara paling canggih Rusia – S-400, terlibat dalam merintangi rudal jelajah yang ditembakkan, dan bahkan mungkin tidak pernah dioperasikan. [ps/jm]

XS
SM
MD
LG