Presiden Filipina Benigno Aquino memuji persiapan yang seksama dan tanggapan darurat yang cepat atas topan hebat Megi yang melanda Filipina utara -- dan kini bergerak menuju Tiongkok -- sehingga mengakibatkan jumlah korban relatif rendah.
Pihak berwenang hari Selasa mengukuhkan sedikitnya 13 orang yang tewas setelah Topan Megi meratakan beberapa wilayah di pulau Luzon, Filipina utara, dengan angin berkecepatan mencapai 225 kilometer per jam.
Banyak kawasan di Isabella, propinsi yang paling padat penduduknya di Lembah Cagayan, Luzon, hancur. Badai itu menumbangkan pohon-pohon, mengoyak dan menerbangkan atap-atap rumah dan menghancurkan tanaman padi.
Sebelum topan itu melanda, ribuan orang telah dievakuasi ke gedung-gedung tahan badai, dan tim-tim pertolongan dengan barang-barang darurat telah ditempatkan di daerah-daerah penting.
Topan Megi merupakan badai paling kuat yang melanda Filipina dalam empat tahun terakhir ini. Topan itu melemah ketika melintasi kawasan pegunungan di Luzon namun kini menguat di atas Laut Cina Selatan.
