Tautan-tautan Akses

Tim Hoki Gabungan Korea Picu Perpecahan Pendapat di Korsel


Lee Eun-ji (Korsel, bawah kanan) mencetak gol saat Kim Kum Bok (Kout, bawah nomor dua dari kanan), mencoba menghalangi masuknya bola ke gawang mereka dalam pertandingan IIHF Ice Hockey Women's World Championship Division II, di Gangneung, Korea Selatan, 6 April 2017. (Foto: dok).
Lee Eun-ji (Korsel, bawah kanan) mencetak gol saat Kim Kum Bok (Kout, bawah nomor dua dari kanan), mencoba menghalangi masuknya bola ke gawang mereka dalam pertandingan IIHF Ice Hockey Women's World Championship Division II, di Gangneung, Korea Selatan, 6 April 2017. (Foto: dok).

Masyarakat Korea Selatan secara umum mendukung partisipasi Korea Utara dalam pesta olahraga Olimpiade mendatang sebagai cara menjalin kerjasama dengan negara tetangganya yang bersenjata nuklir itu. Akan tetapi mereka berbeda pendapat mengenai keputusan untuk menurunkan tim hoki putri gabungan, yang menurut para pengecam mendahulukan politik di atas keadilan dalam persaingan.

Menurut jajak pendapat belakangan ini, lebih dari 80 persen warga Korea Selatan menyambut baik keputusan Korea Utara mengirim suatu delegasi besar ke Olimpiade 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan, bulan depan. Tetapi 70 persen menentang pembentukan tim gabungan Korea Utara dan Korea Selatan.

Keputusan hari Rabu (17/1) untuk menambahkan para atlet Korea Utara ke tim hoki putri Korea Selatan, yang telah lolos kualifikasi bertanding, dianggap banyak kalangan tidak adil bagi para pemain yang berupaya keras untuk terpilih sebagai anggota tim.

Pelatih hoki Korea Selatan, Sarah Murray, sebelumnya mengemukakan kekhawatiran bahwa pembentukan tim gabungan akan melemahkan daya saing tim tersebut.

Komite Olimpiade Internasional dan Komite Olimpiade Nasional kedua negara Korea itu harus bersepakat untuk menggabungkan tim hoki putri mereka sebelum perubahan daftar pemain itu dapat dilakukan.

Akan tetapi bagi Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, tujuan lebih besar dari Olimpiade adalah memajukan perdamaian dan pada akhirnya mendenuklirisasi Korea Utara yang terkucil dan dipimpin oleh pemerintah Kim Jong-un yang menindas.

Meskipun sebagian besar warga Korea Selatan tidak setuju dengan dimasukkannya masalah politik ke dalam olahraga, sebagian menyatakan bahwa terwujudnya perdamaian akan merupakan hadiah yang lebih baik daripada medali emas. [uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG