Tautan-tautan Akses

Tigerair Salahkan Pemerintah Atas Kekacauan Penerbangan di Bali


Para penumpang menunggu keberangkatan di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali. (Foto: Dok)
Para penumpang menunggu keberangkatan di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali. (Foto: Dok)

Menurut pemerintah, Tigerair tidak memenuhi aturan untuk penerbangan-penerbangan carter.

Tigerair Australia hari Kamis (12/1) menuduh Indonesia gagal mematuhi perjanjian yang memperbolehkannya terbang ke Bali, sehari setelah ratusan penumpang maskapai berbiaya rendah tersebut terdampar di pulau itu karena masalah birokrasi.

Maskapai yang dimiliki sepenuhnya oleh Virgin Australia Holdings itu mengatakan otoritas di Indonesia telah menyetujui operasi penerbangan-penerbangan antara Australia dan Bali sampai 25 Maret, namun prosedur-prosedur barunya telah menyebabkan kebingungan.

"Jika pemerintah Indonesia tidak mau menghormati perjanjian saat ini, kami meminta mereka untuk memberi kami waktu tenggang agar kami bisa melanjutkan penerbangan sambil mengupayakan persyaratan baru bersama-sama," ujar Kepala Eksekutif Tigerair Rob Sharp dalam pernyataan.

"Hal itu akan membantu kami mendukung para pelanggan kami yang memberikan kontribusi penting bagi pariwisata di Indonesia."

Penerbangan-penerbangan Tigerair dari Melbourne, Adelaide dan Perth ke Bali, yang dimulai Maret lalu beroperasi dengan lisensi Virgin Australia dan memakai pilot-pilotnya sampai Indonesia memberikan persetujuan untuk Tigerair untuk mengoperasikannya sendiri.

Virgin Australia sebelumnya mengoperasikan penerbangan sendiri namun kemudian mengalihkannya ke unit berbiaya rendah tersebut dalam upaya meningkatkan profitabilitas divisi internasionalnya.

Meskipun Tigerair tidak memberikan rincian mengenai persyaratan-persyaratan administratif yang baru, seorang sumber yang memahami isu ini mengatakan pemerintah Indonesia awal minggu ini mengganti badan yang mengawasi operasi-operasi Tigerair.

Kewenangan diambil dari departemen yang mengurus penerbangan-penerbangan berjadwal reguler dan memindahkannya ke departemen yang mengurus operasi-operasi carter, yang menyebabkan persyaratan penjualan yang lebih ketat, menurut sumber itu.

"(Tigerair) tidak memenuhi aturan untuk penerbangan-penerbangan carter. Mreka seharusnya tidak menjual tiket di wilayah Indonesia," ujar Agoes Soebagio, juru bicara transportasi udara di Kementerian Perhubungan.

Tigerair mengatakan telah membatalkan semua penerbangannya ke Bali hari Kamis dan satu penerbangan pagi hari pada Jumat. Kelima penerbangan dari dan ke Bali hari Jumat sedang dievaluasi.

Tigerair menambahkan bahwa Virgin Australia akan mengoperasikan dua penerbangan dari Bali hari Kamis untuk membawa kembali sebanyak mungkin penumpang yang terdampar.

Bali merupakan tujuan wisata populer untuk warga Australia. [hd]

XS
SM
MD
LG