Tautan-tautan Akses

Tewasnya Komandan Pasukan Quds Iran Picu Kekhawatiran Global


Aksi protes di Teheran, Iran, 3 Januari 2020, terkait tewasnya Komandan Pasukan Quds Iran akibat serangan udara AS.
Aksi protes di Teheran, Iran, 3 Januari 2020, terkait tewasnya Komandan Pasukan Quds Iran akibat serangan udara AS.

Negara-negara berpengaruh dunia memperingatkan bahwa dunia telah menjadi tempat yang semakin berbahaya setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan pembunuhan dengan target seorang jenderal senior Iran dan mendesak semua pihak agar menahan diri.

China, Rusia dan Perancis, semuanya anggota tetap Dewan Keamanan PBB, bersikap menentang serangan udara AS di dekat bandara Baghdad Jumat dini hari yang menewaskan Jenderal Qassem Soleimani.

Amélie de Montchalin. (Foto: dok).
Amélie de Montchalin. (Foto: dok).

“Kita terbangun di dunia yang semakin berbahaya. Eskalasi militer selalu berbahaya,” kata Deputi Menteri Luar Negeri Perancis, Amelie de Montchalin, kepada radio RTL. “Ketika aksi-aksi, operasi semacam itu terjadi, kita melihat eskalasi sedang terjadi.”

Kementerian Luar Negeri Rusia, melalui diplomat yang tidak disebut namanya dan dikutip kantor berita pemerintah TASS, mengecam pembunuhan itu sebagai suatu “langkah petualang yang akan menjurus pada berkembangnya ketegangan di seluruh kawasan.”

China menyatakan “sangat prihatin.” “Perdamaian di Timur Tengah dan kawasan Teluk harus dipertahankan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang. “Kami mendesak semua pihak terkait, khususnya AS, untuk tetap tenang dan menahan diri dan menghindari eskalasi ketegangan lebih jauh.”

Deputi Menteri Luar Negeri Perancis Montchalin mengindikasikan bahwa upaya-upaya rekonsiliasi yang mendesak sedang dilakukan di belakang layar. Presiden Perancis Emmanuel Macron dan menteri luar negerinya meminta “dukungan dari semua pihak di kawasan,” lanjutnya. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG