Tautan-tautan Akses

Pentagon Kukuhkan Tewasnya Komandan Pasukan Elite Quds Iran


Seorang demonstran memegang foto Qassem Soleimani dalam aksi protes menentang serangan udara AS yang menewaskan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Quds, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, 2 Januari 2019.
Seorang demonstran memegang foto Qassem Soleimani dalam aksi protes menentang serangan udara AS yang menewaskan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Quds, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, 2 Januari 2019.

AS membuat pukulan yang signifikan terhadap Iran, dengan menewaskan pemimpin pasukan elite Quds Iran dalam suatu serangan udara di Irak.

Pentagon mengukuhkan kematian Komandan Pasukan Quds Jenderal Qassem Soleimani dalam suatu pernyataan Kamis malam (2/1), yang menyebutkan bahwa serangan itu diluncurkan, “atas arahan” Presiden AS Donald Trump.

Pentagon lebih jauh menyebut serangan itu sebagai suatu “tindakan defensif tegas untuk melindungi personel AS di luar negeri.”

“Jenderal Soleimani aktif mengembangkan rencana untuk menyerang diplomat dan tentara Amerika di Irak dan di seluruh kawasan,” sebut pernyataan itu.

“Serangan ini ditujukan untuk mencegah rencana serangan Iran pada masa mendatang,” lanjut Pentagon. “AS akan terus mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi rakyat kami dan kepentingan-kepentingan kami di manapun mereka berada di seluruh dunia.”

Pernyataan Departemen Pertahanan AS itu tidak memberi banyak rincian mengenai serangan itu sendiri. Tetapi para pejabat Irak menyatakan sebuah roket menghantam konvoi di dekat Bandara Internasional Baghdad hari Kamis malam.

Abu Mahdi al-Muhandis, deputi komandan milisi Irak dukungan Iran, yang dikenal sebagai Laskar Mobilisasi Rakyat, juga tewas dalam serangan itu, kara para pejabat Irak, seraya menambahkan para pejabat tinggi lainnya juga mungkin tewas.

Sebelum Departemen Pertahanan mengukuhkan serangan terhadap Soleimani, foto-foto yang disebut menunjukkan tubuh tak bernyawa jenderal Iran itu telah beredar di media sosial.

Milisi-milisi dukungan Iran di Irak, serta Garda Revolusi Iran, juga segera mengukuhkan kematian Soleimani dan al-Muhandis, dan menuding AS atas kematian mereka.

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menyebut serangan AS sebagai “tindak terorisme”, dan melalui Twitter ia mencuit bahwa serangan itu merupakan “eskalasi yang sangat berbahaya dan bodoh.”

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei menyerukan masa berkabung nasional selama tiga hari dan memperingatkan, “Semua musuh harus tahu bahwa jihad pelawanan akan berlanjut dengan motivasi yang berlipat ganda, dan kemenangan menunggu para pejuang dalam perang jihad.”

Presiden Trump tidak segera berkomentar tetapi mencuit foto bendera AS pada Kamis malam. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG