Tautan-tautan Akses

Tentara Israel Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat, 9 Orang Palestina Tewas


Pasukan keamanan Israel dikerahkan saat rumah pria bersenjata Palestina Uday Tamimi dihancurkan di Desa Anata, Tepi Barat, dekat Yerusalem, 25 Januari 2023. (Foto: AP)
Pasukan keamanan Israel dikerahkan saat rumah pria bersenjata Palestina Uday Tamimi dihancurkan di Desa Anata, Tepi Barat, dekat Yerusalem, 25 Januari 2023. (Foto: AP)

Pasukan Israel menewaskan sembilan orang Palestina, termasuk seorang perempuan berusia 60 tahun, dan mencederai beberapa lainnya dalam penggerebekan di lokasi rawan konflik di daerah pendudukan Tepi Barat, Kamis (26/1), kata Kementerian Kesehatan Palestina. Ini merupakan pertumpahan darah terbaru dalam kekerasan yang meningkat.

Kekerasan itu terjadi dalam apa yang disebut para pejabat kesehatan Palestina sebagai operasi keras di kamp pengungsi Jenin, kubu militan di Tepi Barat yang telah menjadi fokus penggerebekan oleh Israel dalam kurun hampir setahun ini.

Militer Israel mengatakan pasukan itu beroperasi di daerah tersebut, tetapi tidak segera memberikan rincian lainnya. Media Israel melaporkan pasukan Israel ditembaki selama penggerebekan itu. Sedikitnya satu korban tewas diidentifikasi sebagai militan.

Menteri Kesehatan Palestina May Al-Kaila mengatakan petugas paramedis berupaya keras menjangkau korban luka di tengah-tengah pertempuran. Ia juga menuduh militer menembakkan gas air mata ke bangsal anak-anak di sebuah rumah sakit, menyebabkan anak-anak sesak napas. Militer tidak segera mengemukakan komentarnya.

Rumah sakit Jenin mengidentifikasi perempuan yang terbunuh adalah Magda Obaid. Kementerian Kesehatan sebelumnya mengidentifikasi satu orang lainnya yang tewas adalah adalah Saeb Azriqi, 24, yang dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis setelah ditembak dan kemudian meninggal karena luka-lukanya. Brigade Jihad Al-Aqsa – milisi bersenjata yang berafiliasi dengan Fatah, partai politik sekuler yang mengontrol Otoritas Palestina, mengklaim salah seorang yang tewas, Izz al-Din Salahat, sebagai anggotanya. Kementerian mengatakan sedikitnya 26 orang terluka.

Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Otoritas Palestina, mengutuk kekerasan itu, dan menyerukan masyarakat internasional agar bersuara lantang menentangnya.

Ketegangan antara Israel dan Palestina meningkat sejak Israel meluncurkan penggerebekan pada musim semi lalu, menyusul serangkaian serangan Palestina yang menewaskan 18 orang, sementara rangkaian serangan lainnya pada akhir tahun lalu menyebabkan korban tewas menjadi 30 orang.

Kekerasan yang terjadi pada Kamis ini membuat warga Palestina yang tewas sepanjang tahun ini menjadi 24. Hampir 150 orang Palestina tewas tahun lalu, membuat 2022 adalah tahun dengan korban tewas terbanyak sejak 2004, menurut organisasi HAM Israel B’Tselem.

Israel mengatakan sebagian besar yang tewas adalah militan. Tetapi para pemuda yang memprotes penyerangan dan tidak terlibat dalam konfrontasi juga dibunuh.

Israel mengatakan penggerebekan itu dimaksudkan untuk membongkar jaringan militan dan menggagalkan serangan pada masa mendatang. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG