Tautan-tautan Akses

Cloud Clothing, Tempat Menyimpan Informasi yang Bisa Dikenakan


Protesters detained by police during the anti-coup demonstrations react after being released at Tamwe township police station in Yangon, Myanmar.
Protesters detained by police during the anti-coup demonstrations react after being released at Tamwe township police station in Yangon, Myanmar.

Bagi individu, menyimpan informasi di i-Cloud berarti informasi itu bisa diakses di mana saja selama ada koneksi ke internet. Ini bisa murah dan bermanfaat, tetapi karena semua data itu akan bolak-balik maka tidak seaman jika menyimpan semuanya pada telepon atau komputer Anda di rumah. Nah bagaimana jika informasi itu bisa Anda kenakan?

Inilah gagasan di balik riset tentang “cloud clothing” yang didukung oleh Yayasan Sains Nasional (NSF). Raqib Hasan, mahasiswa Universitas Alabama di Birmingham, Alabama, menaruh (menyimpan) semua datanya dalam bentuk cloud-pribadi.

“Saya kira tempat penyimpanan data ‘cloud’ pribadi ini sangat mobile bisa dibawa kemana pun Anda inginkan, atau kemana pun Anda pergi, ini tampaknya akan menjadi cara pada masa depan,” kata Hasan.

Komputasi cloud memungkinkan pengguna menyimpan informasi mereka di komputer jarak jauh dan bukan di komputer pribadi.

Tempat penyimpanan data di cloud melindungi hilangnya data karena rusaknya komputer, dan memungkinkan akses atas data di mana pun ada koneksi internet. Tetapi pusat-pusat penyimpan data ini kerap menggoda para peretas, sehingga Hasan berupaya menciptakan tempat penyimpanan yang bisa mengikuti Anda kemana pun.

“Sebagian penelitian saya dipusatkan pada bagaimana Anda bisa membuat tempat penyimpanan lain di samping penyimpanan lokal,” ujar Hasan.

Seperti prototip jaket penyimpan data dengan 10 komputer sangat kecil ini, sebuah hotspot wifi pribadi, batere ekstra dan bahkan panel surya untuk mengisi ulang batere.

“Kami sedang membuat rompi yang bisa Anda kenakan pada bagian dalam pakaian apapun. Jika Anda ingin membuat “pakaian pintar” maka cukup pakai rompi ini di dalam pakaian maka akan menjadi “pakaian pintar”. Anda bisa melakukan hal serupa jika ingin membuat “busana pintar,” lanjutnya.

Aplikasi ini sama banyaknya dengan imajinasi kita, dari “gelang cerdas” yang menjadi semacam sistem peringatan pribadi, “gaun rumah sakit cerdas” untuk memonitor kesehatan pasien, dan peralatan militer yang bisa melacak medan perang dalam waktu yang sebenarnya atau “real-time battlefield”, dan misi pencarian dan penyelamatan.

“Mungkin ada begitu banyak gambar atau kemampuan komputasi untuk mencari korban, dengan menggunakan piranti berbeda. Jika sebagian anggota tim SAR mengenakan jaket seperti ini, mungkin mereka bisa menggunakan data yang diproses oleh jaket itu sendiri,” tambah Hasan.

Faktor keamanan meningkat karena tempat penyimpanan data atau “cloud” ini tidak berada di suatu server yang jauh, tapi ada di tubuh Anda.

“Tujuan saya adalah membuat pengguna yang berkuasa. Pengguna sedianya bisa mengendalikan apa yang terjadi pada data itu dan saat ini tempat penyimpanan itu merupakan bagian penting yang belum ada,” tukasnya.

Hasan berupaya menjadikan pirantinya ini lebih mudah digunakan. Ia membayangkan masa depan di mana ponsel pintar, jam tangan, dan fitbits bisa berfungsi bersama-sama, dengan tersambung pada pakaian di punggung. [em/al]

XS
SM
MD
LG