Tautan-tautan Akses

Tanggapi Rusia, AS Akan Tingkatkan Penelitian Senjata


Presiden Rusia, Vladimir Putin, berbicara dalam konferensi media tahunan di Moskow, Rusia, 20 Desember 2018 (foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko)
Presiden Rusia, Vladimir Putin, berbicara dalam konferensi media tahunan di Moskow, Rusia, 20 Desember 2018 (foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

Amerika akan meningkatkan penelitian tentang senjata penyerang dan pertahanan hipersonik, sebagai tanggapan atas uji coba Rusia terhadap peluncur hipersonik berkemampuan nuklir.

Presiden Rusia Vladimir Putin, yang mengawasi uji coba itu hari Rabu, mengatakan senjata itu tidak mungkin dicegat dan akan menjamin keamanan Rusia dalam puluhan tahun ke depan. Ia menyebutnya "hadiah Tahun Baru yang sangat baik bagi bangsa."

Senjata itu, disebut Avangard, melepaskan diri dari roket setelah diluncurkan dan meluncur kembali ke bumi dengan kecepatan lebih cepat daripada kecepatan suara. Putin mengatakan setelah uji coba, senjata itu akan menjadi bagian Kekuatan Rudal Strategis Rusia tahun depan.

Sudah beberapa waktu Pentagon menyadari kemajuan senjata Rusia. Maret lalu, Putin dengan sombong mengatakan memiliki berbagai senjata nuklir strategis baru yang bisa mencapai target di mana saja di dunia. Kala itu, sekretaris pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan Putin hanya "mengukuhkan apa yang telah diketahui pemerintah Amerika selama ini."

Uji coba dilakukan pada saat ketegangan meningkat antara Rusia dan Amerika atas tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika tahun 2016, konflik di Ukraina, dan perang di Suriah. [ka]

XS
SM
MD
LG