Tautan-tautan Akses

Tanggapi Isu Penggulingan Jokowi, BIN Minta Semua Pihak Berpikir Rasional


Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla berfoto bersama 34 Menteri Kabinet Kerja di tangga Istana Merdeka Jakarta, 27 Oktober 2015 (Foto: VOA/Andylala)
Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla berfoto bersama 34 Menteri Kabinet Kerja di tangga Istana Merdeka Jakarta, 27 Oktober 2015 (Foto: VOA/Andylala)

Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edy Purdijatno memastikan kondisi politik dan keamanan dalam keadaan aman menjelang peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh setiap tanggal 20 Mei menurut rencana akan diperingati dengan berbagai aksi unjuk rasa menyikapi kondisi bangsa dan evaluasi terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo oleh para mahasiswa dan aktivis pro demokrasi. Bahkan pula terdengar ada kelompok yang menggulirkan isu rencana penggulingan Joko Widodo dari kursi Presiden karena dianggap gagal membawa amanat rakyat.

Menanggapi hal itu Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengajak seluruh kalangan agar lebih berpikir jernih dan rasional dalam menyikapi keadaan.

Kepada wartawan di Istana Negara Jakarta, Selasa (19/5), Marciano mengatakan, peringatan Hari Kebangkitan Nasional besok harus dimaknai secara positif dan dilakukan secara bertanggung jawab.

"Saya mengajak semua pihak untuk berpikir rasional ya. Masa iya dalam acara peringatan kebangkitan nasional, yang sebetulnya harus dimaknai secara positif oleh seluruh bangsa Indonesia didorong oleh kelompok-kelompok tertentu untuk isu-isu yang menjurus kepada hal-hal yang tidak konstitusional," kata Marciano.

Marciano berharap peringatan 20 Mei yang dilakukan secara serentak hampir di seluruh daerah, dapat berjalan secara wajar.

Kepala BIN, Marciano Norman di Istana Negara, Jakarta (Foto: dok).
Kepala BIN, Marciano Norman di Istana Negara, Jakarta (Foto: dok).

"Peringatan 20 Mei itu dapat berjalan secara wajar itu memperingati hari kebangkitan nasional. Kalau toh ada unjuk rasa adalah unjuk rasa yang bertanggung jawab untuk kemajuan negara kita ke depan. Karena kita semua kan bertanggung jawab untuk bagaimana untuk hal-hal yang masih kurang baik ya diperbaiki. Saya mengharapkan besok (20/5) siapapun yang turun ke jalan dapat melaksanakan kegiatannya sebaik-baiknya," lanjutnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edy Purdijatno memastikan kondisi politik dan keamanan dalam keadaan aman, terkait dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei.

"Saya mendapat laporan dari BIN dari Polri kondisinya kondusif lah Insya Allah. Karena mereka (BIN dan Polri) sudah ketemu dengan (beberapa kelompok aksi diantaranya) Badan eksekutif Mahasiswa (BEM) UI bahwa mereka akan menyuarakan aspirasinya tapi tidak sampai ke hal-hal yang anarki dan sebagainya. Silahkan mereka menyuarakan aspirasinya tapi dengan cara-cara yang baik," kata Tedjo Edy Purdijatno.

Presiden Joko Widodo mengundang tokoh-tokoh mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia untuk berdialog berbagai persoalan bangsa, mulai dari persoalan ekonomi hingga penuntasan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia masa lalu, Senin (18/9) malam.

Tanggapi Isu Penggulingan Jokowi, BIN Minta Semua Pihak Berpikir Rasional
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:50 0:00

Ketua BEM Universitas Indonesia Andi Aulia Rahman mengatakan gabungan mahasiswa dari berbagai universitas batal melakukan unjuk rasa besar pada Rabu (20/5). Hal itu karena adanya isu tentang penyusupan agenda untuk menurunkan Presiden Joko Widodo pada unjuk rasa tersebut. Mahasiswa menurut Andi tetap akan tetap turun ke jalan, Kamis (21/5).

"Kita sudah berkumpul dengan seluruh elemen mahasiswa UI dan kita sepakat untuk ‘membangunkan’ Jokowi. Bukan untuk mendesak Jokowi turun atau mendesak adanya impeachment. Kami masih memberikan kepercayaan kepada pemerintah untuk terus bergerak," kata Andi Aulia Rahman.

Terkait aksi unjuk rasa peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Rabu (20/5), Kepolisian Daerah Metro Jaya sudah menyiapkan antisipasi jika ada gangguan keamanan dalam unjuk rasa itu dengan menempatkan 7 ribu personelnya yang disiapkan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Recommended

XS
SM
MD
LG