Tautan-tautan Akses

Taliban Afghanistan Tulis Surat Terbuka untuk Presiden Trump


Pejuang Taliban di distrik Shindand, provinsi Herat, Afghanistan, 27 Mei 2016 (Foto: dok).
Pejuang Taliban di distrik Shindand, provinsi Herat, Afghanistan, 27 Mei 2016 (Foto: dok).

Taliban, melalui surat terbuka kepada Presiden Amerika Serikat, meminta Donald Trump membantu mengakhiri perang Amerika yang sia-sia dan tak bisa dimenangkan di Afghanistan.

Kopi surat yang ditulis juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid itu dirilis ke jurnalis, Rabu (25/1). Belum ada tanggapan segera dari pemerintahan Trump.

Surat itu menyalahkan AS karena memulai perang Afghanistan 15 tahun lalu dan menyebut kehadiran pasukan asing di negara itu sumber utama kerugian materi dan jiwa yang diderita kedua pihak.

"Berdasarkan hal ini, kami mengirimkan pesan pada Anda untuk mengontrol perang pendudukan yang dilancarkan militer Anda,” tulis Mujahid sambil menegaskan bahwa Taliban tidak akan mengakhiri perang hingga pasukan pimpinan AS ditarik dari Afghanistan.

Koalisi militer internasional pimpinan AS menggulingkan Taliban dari kekuasaan pada 2001 sebagai hukuman karena Taliban menyembunyikan dan menolak menyerahkan pemimpin al-Qaida Osama bin Laden, yang ketika itu diburu karena merencanakan serangan teroris maut di sejumlah kota di Amerika.

Surat Taliban itu lagi-lagi menuduh pemerintah persatuan nasional yang dipimpin Presiden Ashraf Ghani dan didukung AS sebagai rezim korup yang telah kehilangan kepercayaan publik.

Trump hampir tidak pernah menyinggung rencananya mengenai perang Afghanistan dalam kampanye pemilunya. Namun beberapa jam setelah pelantikan dirinya sebagai presiden Jumat lalu, ia bersumpah akan meneruskan usaha militer di sana sampai meraih kemenangan. [ab/as]

XS
SM
MD
LG