Tautan-tautan Akses

Taliban Kecam Laporan PBB Sebagai ‘Pernyataan Fanatik’


Pemerintah Afghanistan membebaskan 102 tahanan Taliban, 5 Mei 2020. (Foto: dok).
Pemerintah Afghanistan membebaskan 102 tahanan Taliban, 5 Mei 2020. (Foto: dok).

Taliban hari Selasa (2/6) menolak laporan tahunan PBB yang mempertanyakan niat pemberontak Islamis itu mematuhi perjanjian penting dengan Amerika untuk membantu mencari penyelesaian politik bagi perang yang sudah berlangsung hampir 19 tahun di Afghanistan. Pernyataan Taliban yang keras mengatakan temuan PBB itu sebagai "pernyataan tidak berdasar, yang didasari pada intelijen semata, dan mencerminkan fanatisme" terhadap kelompok tersebut.

Tim Pemantau Sanksi PBB dalam laporannya, yang dirilis Senin, menuduh Taliban tidak memutuskan hubungan dengan al-Qaida sebagai bagian dari jaminan menentang kontra terorisme dalam perjanjian tersebut. Penilaian PBB itu, berdasarkan wawancara dengan badan-badan intelijen dan keamanan negara-negara anggota, serta kelompok-kelompok penelitian independen, juga meragukan janji Taliban akan terlibat dalam negosiasi intra-Afghanistan untuk mencapai gencatan senjata permanen di negara yang dilanda konflik itu.

"Secara keseluruhan, laporan [PBB] ini dibuat untuk merusak dan menggagalkan perjanjian AS-IEA untuk mencegah perang berkobar di tanah air kita," demikian Taliban menegaskan dalam pernyataannya, menggunakan akronim untuk pemerintahannya yang digulingkan di Kabul. Kelompok itu bersikeras pihaknya berkomitmen melaksanakan perjanjian perdamaian dan "tidak akan mengizinkan siapa pun untuk menggunakan tanah Afghanistan melawan pihak lain atau mempertahankan kamp pelatihan atau menggunakan Afghanistan untuk menggalang dana melawan pihak lain."

Taliban menggambarkan perjanjian dengan AS sebagai "alat penting" untuk mengakhiri perang dan membangun "perdamaian abadi dan keamanan" di Afghanistan. Taliban juga menyangkal kabar keretakan dalam jajaran Taliban, dengan mengatakan mereka "bersatu, bebas dari semua perselisihan dan faksi-faksi."

Perjanjian AS-Taliban mewajibkan pasukan Amerika dan pasukan koalisi mundur dari Afghanistan pada pertengahan 2021 dengan jaminan Taliban tidak akan mengizinkan para teroris menggunakan wilayah yang dikuasainya untuk serangan internasional. Penarikan pasukan Amerika sudah dimulai. Taliban juga telah berjanji akan mengadakan pembicaraan dengan perwakilan masyarakat Afghanistan untuk merundingkan perjanjian gencatan senjata dan pembagian kekuasaan yang berkelanjutan di Afghanistan pasca perang. [my/jm]

XS
SM
MD
LG