Tautan-tautan Akses

Takut Pembalasan Trump, Jerman dan Perancis Urungkan "Pajak Digital" di Eropa


Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) bertemu Presiden Perancis Emmanuel Macron di Istana Marseilles, Perancis (foto: dok). Perancis dan Jerman mengurungkan penerapan luas pajak digital di Eropa.
Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) bertemu Presiden Perancis Emmanuel Macron di Istana Marseilles, Perancis (foto: dok). Perancis dan Jerman mengurungkan penerapan luas pajak digital di Eropa.

Seorang pejabat tinggi Uni Eropa hari Selasa (4/12) mengatakan, perasaan takut akan pembalasan Presiden Amerika Donald Trump menumpulkan ambisi Jerman akan pajak digital Eropa, dengan Perancis dan Jerman kini mengusulkan versi pajak yang diperlunak.

Hari Selasa, Perancis dan Jerman mengajukan rencana baru yang akan menerapkan pajak tiga persen bagi penjualan iklan di raksasa teknologi seperti Google dan Facebook, dan bukan usul sebelumnya yang cakupannya jauh lebih luas yang dikecam.

Perancis yakin pajak digital terhadap raksasa Silicon Valley akan menjadi pendulang suara bagi partai-partai besar menjelang pemilihan Parlemen Eropa Mei mendatang di mana populis anti-Uni Eropa diperkirakan akan mendapat banyak suara.

Jerman terutama takut merusak kenaikan tarif pada ekspor kendaraan ke Amerika dan eksekutif tertinggi di Washington hari Selasa diperkirakan hendak membujuk Trump dan menghentikan perang dagang.

Pajak digital awalnya mencakup luas perusahaan digital, berpotensi diberlakukan pada perusahaan seperti Amazon, AirBnB dan Trip Advisor.

Dalam usul yang diperlunak, cakupan pajak umumnya akan dibatasi pada iklan di Google dan Facebook, yang mendominasi pasar iklan daring di Eropa dan di seluruh dunia.

Usul baru itu, yang memerlukan dukungan bulat negara-negara anggota Uni Eropa, dijadwalkan diajukan secara resmi untuk disetujui para menteri pada Maret mendatang. [ka]

Recommended

XS
SM
MD
LG