Tautan-tautan Akses

Tak Pedulikan Sanksi AS, Iran akan Lanjutkan Program Nuklir


Awak media dan pejabat meninjau salah satu reaktor nuklir di Arak, Iran 23 Desember 2019. (Foto: WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS)
Awak media dan pejabat meninjau salah satu reaktor nuklir di Arak, Iran 23 Desember 2019. (Foto: WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS)

Iran, Jumat (29/5) menyatakan para pakarnya akan melanjutkan aktivitas pengembangan nuklir negara itu, meskipun Amerika Serikat sebelumnya pekan ini memberlakukan sejumlah sanksi kepada dua ilmuwan Iran.

Televisi pemerintah Iran, yang mengutip pernyataan badan pengembangan nuklir negara itu, mengatakan, keputusan AS untuk memberlakukan sejumlah sanksi terhadap kedua ilmuwan nuklir Iran itu mengindikasikan sikap bermusuhan yang berlanjut. Televisi tersebut mengatakan, sanksi-sanksi itu justru memperkokoh tekad Iran untuk melanjutkan program nuklirnya.

Pernyataan itu mengungkapkan, sanksi-sanksi itu melanggar hukum internasional.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Rabu (27/5), memberlakukan sejumlah sanksi terhadap dua pejabat Badan Tenaga Atom Iran, Majid Agha'i dan Amjad Sazgar, yang terlibat dalam pengembangan dan produksi sentrifugal yang digunakan untuk memperkaya uranium.

Pompeo juga mengatakan, sanksi-sanksi yang diberlakukan AS hanya mengecualikan kerja sama nuklir sipil. Ini artinya, perusahaan-perusahaan Rusia, Eropa dan China tetap bisa terus melanjutkan kerja sama mereka dengan fasilitas-fasilitas nuklir sipil Iran tanpa dikenai hukuman oleh AS.

Sejak AS mundur dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2018 dengan negara-negara besar dunia, Iran secara bertahap menjauh dari kesepakatan tersebut dan mulai menyuntikkan gas uranium ke lebih dari seribu sentrifugalnya. Iran mengatakan, pihaknya hanya akan membatalkan usaha itu jika Eropa menawarkan cara yang menghindarkan mereka dari sanksi-sanksi AS. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG