Tautan-tautan Akses

Tak Dapat Obat, Eksekusi Mati di South Carolina Ditangguhkan


Ruang pelaksanaan hukuman mati dengan suntikan mematikan, di Huntsville, Texas, 27 Mei 2008.
Ruang pelaksanaan hukuman mati dengan suntikan mematikan, di Huntsville, Texas, 27 Mei 2008.

Para petugas penjara di South Carolina mengatakan mereka harus menangguhkan eksekusi yang dijadwalkan pada Jumat (4/12) mendatang karena belum mendapat obat suntik mematikan yang diperlukan.

Kantor berita Associated Press melaporkan seorang pengacara dari Departemen Pemasyarakatan pekan lalu menulis surat kepada Mahkamah Agung South Carolina bahwa badan itu tidak dapat mengeksekusi Richard Bernard Moore karena kurangnya obat-obatan, yang belum tersedia sejak 2013. Associated Press memiliki salinan surat itu.

Pengadilan menjadwalkan eksekusi Moore setelah dia kehabisan haknya untuk mengajukan permohonan banding pekan ini. Moore, yang berusia 55 tahun, telah menanti eksekusi hukuman matinya selama hampir dua puluh tahun. Dia divonis hukuman mati karena membunuh seorang pegawai toko swalayan di Spartanburg County pada 1999. Ia akan menjadi orang pertama yang dieksekusi di South Carolina dalam hampir sepuluh tahun ini.

Protokol suntik mati yang umumnya dilakukan di negara bagian itu menggunakan tiga obat, yaitu pentobarbital, pancuronium bromide, dan potassium chloride. Namun, lembaga pemasyarakatan itu mengatakan pihaknya tidak pernah menyediakan obat-obatan itu lagi sejak 2013, ketika pasokan obat terakhir kedaluwarsa. Sebelumnya badan itu mengatakan pihaknya berhak mengeksekusi Moore dengan satu dosis suntikan mematikan pentobarbital.

Salah seorang pengacara Moore, Lindsey Vann, menyebut penangguhan itu “tidak pernah terjadi sebelumnya,” dan menambahkan ia tidak tahu eksekusi lain dalam sejarah South Carolina yang harus ditangguhkan seperti ini karena ketiadaan obat-obatan.

Petugas lembaga pemasyarakatan itu pada 2017 mengatakan tidak dapat menjalakan perintah eksekusi Bobby Wayne Stone tanpa obat yang sesuai, tetapi ketika itu Stone masih menunggu permohonan bandingnya.

Petugas penjara itu mengatakan berdasarkan aturan hukum di South Carolina, Moore harus dieksekusi dengan suntikan mematikan karena ia tidak memilih untuk dieksekusi dengan suntikan mematikan atau arus listrik ketika tenggatnya berakhir awal bulan ini. Pengacara Moore mengatakan kliennya tidak memilih keputusan itu karena lembaga pemasyarakatan itu tidak transparan dengan protokol eksekusinya.

Tim kuasa hukum Moore juga sedang berupaya memblokir eksekusi kliennya di pengadilan federal. [em/pp]

XS
SM
MD
LG